Wayang Golek
Sri Rama (disebut juga Ramawijaya, Raghawa, Ramabhadra atau Bathara Rama) berasal dari Kerajaan Ayodya, putra dari Prabu (Raja) Dasarata dan Dewi Raghu, cucu dari Prabu Banaputra.
Pada masa kecil dan remaja dididik tentang keutamaan dan kesaktian oleh Bagawan Wasistha.
Karena kepandaian, kesaktian dan kehalusan budinya, Sri Rama mendapat anugrah sebagai titisan Sang Hyang Wisnu yang bertugas memusnahkan angkara murka di muka bumi.
Sri Rama beristerikan Dewi Shinta, setelah memenangkan sayembara menarik Busur Pusaka Kerajaan Mantili (Mithiladiraja). Sri Rama memiliki anak yaitu Kusiya, dan Rama Batlawa
-(wikipedia.org)-
Kebanggan Urang Sunda neh... beda dengan wayang yang ada di Jawa atau Bali yang terbuat dari kulit. Kalau Wayang Golek dibuat dari kayu. Dimainkannya pun tidak menggunakan layar dan sekedar bayang yang terlihat, tapi ini langsung Wayangnya yang terlihat.
Si Wayangnya sendiri biar berdiri ditancap ke sebuah batang pohon pisang, dengan seorang Dalang yang memandu seluruh acara yang ditemani oleh sebuah pasukan Gamelan (Nayaga). Biasanya di komandoi dengan pukulan atau kecrekan.
Sekali main lama sekali, berjam-jam atau bisa semalam suntuk. Digunakan jika ada syukuran orang nikahan, sunatan atau Panen hasil tani. Nah, kalo dikota-kota mainnya tidak selama itu, paling dua jam apa satu jam malah. Jadi lumayan gak bikin ngantuk. TVRI Bandung yang biasa menayangkan kalau dulu, sekarang banyak TV lokal juga ikut-ikutan.
Meski ceritanya mengadopsi dari cerita Ramayana dan Mahabarata, bukan berarti wayang berasal dari India, tapi asli kebudayaan Indonesia dari Pula Jawa tepatnya.
Nah... cerita Wayang ini sudah disesuaikan dengan budaya Indonesia atau Islam. Salah satu cara mendakwahkan Islam ini dulu ya dengan wayang, Sunan Kalijaga kalo adalah salah satu Sunan yang memakai media wayang untuk berdakwah.
Seneng sekali sama Wayang ini, apalagi kalau Cepot muncul (Asep Sunandar Sunarya neh yang paling khas suaranya Cepot) lebih seru pas berubah jadi Sastrajingga (yang jarang banget berubahnya huhu..).
Satu lagi tokoh Favorit saya yaitu Gatot Kaca. Dulu waktu Karnaval atau 17an suka jadi Gatot Kaca. Orang lain milih Drupadi atau tokoh wayang perempuan lain, saya ngotot banget sama Gatot Kaca, pake kumis tipis...haha engga kebayang deh, sayang gak ada foto kenang-kenangannya...... sok ah mangga ditinggali........
Sumber asli saya lihat di http://www.wayanggolek.net (lebih lengkap, gak semua saya masukin sini soalnya karakter-karakternya)
Comments
Post a Comment
haii Tiada kesan tanpa komentarmu
* Just click on the pic and copas into box comment for using the emoticon