[ Project in Class] Memandang pandangan orang tentang konflik Palestina dan Israel

Seluruh masyarakat dunia, begitu terfokus pada sebuah tragedi yang sangat memilukan, yang terjadi saat ini yaitu konflik antara Palestina dan Israel. Sebenarnya, ini bukanlah sesuatu hal yang baru kita dengar. Sudah puluhan tahun konflik ini terjadi, dan sepertinya kata damai susah untuk hidup di dua negara tersebut. Dan orang-orang pun, mulai sibuk memberikan komentarnya dengan apa yang terjadi saat ini di Palestina sana. Dari orang-orang yang memang ahli dalam bidang militer, pengamat politik, ekonomi, pun orang awam tak kalah gencarnya untuk ikut berkomentar.

Awalnya, saya merasa geram dengan perilaku Israel ini. Mereka (orang Israel yang menyerang Gaza) sudah seperti Banteng yang mengamuk. Apapun diseruduk, tidak melihat pagar ataupun pohon. Apalagi manusia, yang hanya dianggapnya sebagai lalat, dan kalau ditepuk langsung terbang entah kemana, atau malahan mati. Dan kenapa juga si Banteng ini harus peduli dengan keadaan sekitar yang telah diluluh lantakkan olehnya?.

Begitu penasaran dengan apa yang terjadi disana, berita apapun tentang Palestina pasti saya baca. Sampai komentar yang begitu banyak berseliweran disekililing sayapun, tak luput dari perhatian saya. Dan akhirnya saya menjadi terheran-heran dengan opini orang tentang konflik ini. Dari yang menganggap konflik tersebut hanyalah masalah perebutan tanah, tak lebih. Yang menganggap konflik itu sudah merupakan perang aqidah dari jaman dahulu. Juga orang yang tidak peduli sama sekali dengan apa yang terjadi disana, dan jadinya malah iseng mengomentari orang yang pro ke Palestina.

Sampai saya terlibat disalah satu blog teman saya, yang menganggap konflik ini hanyalah tak lebih dari perebutan tanah saja, yang mengundang banyak komentar didalamnya. Teman saya memposting, dengan mengambil starting point dari apa yang terjadi disana, dari awal abad 20 an. Bahwa ketika itu Inggris menjanjikan tanah Palestina, kepada dua populasi (Arab dan Jews).

Dan sampai sekarang, peperangan disana entah kapan akan berhenti.

Jadi, ketika ada yang berkomentar bahwa karena mayoritas identitas Palestina dan Israel ini adalah Muslim dan Yahudi, jadilah muncul opini publik yang menyatakan ini adalah perang agama. Dan banyak yang menjustifikasi dengan hujjah ayat-ayat Al-Quran tentang kaum Bani Israel yang banyak disebut dalam Al-Quran. Memancing orang berkomentar, dan mencoba menjelaskan bahwa hal itu sudah terjadi berabad-abad lamanya. Dari jamannya para Nabi yang diutus oleh Allah untuk kaum yang bernama Bani Israil, dengan mengeluarkan beberapa ayat Al-quran, termasuk saya. Teman saya hanya berkomentar, “Ayat tersebut (yang berkenaan dengan kaum Jews) hanya ditujukan untuk kaum terdahulu, yakni tidak pada kaum yahudi sekarang dan tidak ada hubungannya dengan apa yang terjadi saat ini di Palestina”. Saya pikir dengan mengeluarkan Surat Al-Baqarah 120 dan Al-Israa’ 5-6 , sudah jelas kenapa Israel masih bersikap begitu, ya sekiranya bagi saya. Jadi selebihnya saya tidak terpancing untuk mendebat komentar teman saya itu.

Dari diskusi itu banyak sekali orang yang ikut berkomentar yang boleh dibilang malah mereka jadinya yang "berperang", karena hanya berbeda pendapat tentang apa yang terjadi disana, dan melebar kemana-mana.

Pun begitu dimilis yang saya ikuti. Orang yang hanya iseng saja mengomentari kiriman imel seseorang, yang isi imel itu hanya meminta orang untuk peduli ke konflik disana, dengan hanya mengirimkan sebuah sms saja. Yang bisa dilihat dengan jelas sekali, si orang iseng ini sebenarnya tidak peduli sama sekali dengan apa yang terjadi disana, dan berkata “Mending urusin negara sendiri, daripada jauh-jauh mikirin negara lain”. Dan malahan jadi merembet ke hal, bahwa ini memang takdir bagi mereka di Palestina dan hukum-hukum Islam yang sama sekali tidak ada kolerasinya dengan konflik palestina dan Israel. Dan malah membuka celah bagi orang lain untuk berdebat, yang isinya benar-benar bikin saya kesal.

JUST STOP IT! Saya malah jadinya geram, dengan orang-orang yang sama sekali tidak terlibat konflik disana, yang ada malah “berperang” saling beradu argument, merasa dirinya paling benar.

Saya rasa sudah cukup dengan apa yang terjadi disana. Sudah cukup korban orang-orang yang tidak berdosa terbunuh disana. Sudah cukup darah mengalir disana. Dengan kita berhenti untuk berdebat tak ada ujungnya yang tidak membawa dampak apapun kepada kita, yang ada hanyalah menambah kekesalan yang tak ada gunanya. Dan yang pasti rudal dan peluru masih berterbangan disana. Apa untungnya buat kita? Tak bisakah kita minimal berdoa? Hanya berdoa saja untuk orang-orang yang menjadi korban disana? Tidak teregelitikkah kita melihat korban yang terus berjatuhan disana?

Semua itu sudah cukup... berhentilah saling menyalahkan dan sudah saatnya kita peduli dengan cara apapun yang kita mampu. Untuk menunjukkan bahwa kita peduli dan bahwa kita ada bagi mereka.


Note:
Postingan ini adalah  tulisan pertama di Virtual Class saya.
Saya ingin berbagi sedikit cerita yang melatar belakangi tentang tulisan ini.
Saya dapet ide tulisan ini dari salah satu contact saya di MP. Terus dapet " Hadiah" dari Shifu saya untuk memulai kegiatan di kelas.
Lagi "panas-panasnya" memantau blog temen saya itu, akhirnya saya dapet ide untuk menuangkan unek-unek saya ke dalam tulisan sembari memenuhi
" hadiah" dari Shifu saya itu. Sebenernya rada gak pede juga dengan tulisan saya ini, tapi Shifu bilang yang berhak menilai tulisan kita bagus atau tidak adalah orang lain bukan diri kita sendiri.
Sebenernya lagi saya pengen cari ide yang lebih keren gitu dengan tulisan yang lebih rapi, first impression gitu loh. Tapi dipikir-pikir, justru saya ingin tampil apa adanya dengan tulisan saya itu. Pengen tahu respon Shifu seperti apa dengan tulisan saya yang apa adanya itu.
Setelah menunggu sekian lama, akhirnya diumumkan di Confe kalau "hadiah" sudah di baca dan di nilai. Dan Shifu memberikan sedikit komentar akan tulisan saya, beliau bilang sudah cukup bagus! Huahaha malu dan seneng lah pastinya, rada gak percaya dan penasaran pengen buru-buru cek ke Kelas. Paling Shifu ni bilang begitu karena di confe aja gitu, biar daku tidak merasa "ditelanjangi". Eh gak tahunya, Subhanalloh...tulisan ku emang dapet komentar bagus dengan nilai yang cukup bikin aku kaget... Alhamdulillah Ya Rabb...terharu huhuhu...

Tapi tetep ada catatan untuk tulisan pertama saya ini, kalau tulisan saya ini ada beberapa kalimatnya kayak " orasi demonstrasi" katanya, dengan beberapa kalimat yang di kasih warna merah, seperti yang diatas, dan menyarankan saya untuk mengeditnya.
Tapi disini saya gak bakalan mengeditnya, biar jadi kenang-kenangan. Betapa semangatnya tulisan saya ini kata Shifu....hihi..( emang lagi kesel juga waktu itu nulisnya)
Saya sudah "lapor" tiga tulisan. Baru dua yang dinilai, tinggal satu lagi neh, baru tadi malem juga di kirimnya. Tulisan kedua akan saya posting nanti tentunya, ingin sharing dengan teman-teman semua.
Hikmah dari kiriman tulisan pertama saya ini adalah: Jangan pernah berhenti bermimpi atau mempunyai harapan akan segala sesuatu yang selama ini begitu kita inginkan. Berani dan lakukan lah! Pede aja lagi  Think positively, dan tentu disiplin dan konsisten adalah sesuatu yang harus kita lakukan setelah kita mulai menjalaninya.
So...semakin semangat untuk terus menulis neh....
 

Comments

Post a Comment

haii Tiada kesan tanpa komentarmu

* Just click on the pic and copas into box comment for using the emoticon

Popular posts from this blog

Mudik...!!

What's the meaning of Jilbab