Antalogi ke Enamku
Covernya cakephh yaaa.. eye catching!
Dari beberapa proyek antalogi yang melibatkan saya didalamnya, Baby Traveling adalah buku yang memuaskan bagi saya. Kenapa? Untuk pertama kalinya merasakan bagaimana mempercantik tulisan yang dikawal seorang editor dan seluk beluk agar tembus penerbit mayor.
Pertama kali membaca audisi ini, agak bingung apa yang akan diceritakan. Dengan ketergesaan saya kirim naskahnya. Menunggu beberapa lama, hingga pengumuman lolos naskah yang diterima. Alhamdulillah memuat nama saya.
The PJ`s Mbak Imul (semoga Allah memberikan umur yang barokah untukmu Mbak ^^) segera membuat group khusus di FB. Saling berkenalan, tak berapa lama satu persatu naskah akan menerima koreksian. Teh Eno (Triani Retno) yang menjadi editornya. Sebuah pelajaran luar biasa (loph yu puulll Teeeh!!) Tulisan saya mendapatkan tanda merah dibeberapa bagian dan pangkas sana sini. Enggak banyak kok, yang terpenting tidak menghilangkan inti cerita yang ingin kusampaikan (jadi inget proyek indie nyang ntuuw :((...).
Tuntas mengedit, koreksian kawan lain pun beres. Kami mulai berembuk tentang pemasangan foto. Selagi Teh Eno merapihkan semua tulisan jadi satu. Setelah terkumpul, akhirnya naskah akan mencoba tembus penerbit mayor.
Disinilah perjuangan dimulai. Seru dan deg-degan berjamaah (enaknya buku antalogi! Perihnya bareng-bareng hahaha..) penerbit pertama adalah GPU (Gramedia Pustaka Umum) yang dibantu Teh Eno untuk mengirimkan naskah. Nunggu satu bulan kurang jawaban diterima. Naskah kami ditolak. Jawabannya sederhana, sudah ada buku sejenis yang telah mereka cetak. Padahal naskahnya bagus katanya. Pelajaran berharga, jika kita punya ide cantik segera tulis dan kirim! Jangan sampai keduluan orang lain. Sempat jalan-jalan ke toko buku Gramedia di Jakarta, saya menemukan antalogi yang dimaksud. Mirip tapi tak sama. Naskah kami lebih bagus pastinya hahahaha..
Penerbit berikutnya adalah Stileto. Menunggu satu bulan, jawabannya adalah "kami memutuskan untuk konsen dengan satu antalogi yakni A. Cup of". Proyeknya Neng Hujan dulu.
Pada titik ini, saya pribadi merasakan justru semakin tertantang untuk terus menembus pertahanan penerbit mayor. Hingga menemukan jodohnya. Pengalaman emas bagi saya, madjoe teroes pantjang moendoer!! Naskah ditolak bukan berarti buruk. Belum ada kecocokan dan belum saatnya saja.
Saya lupa berapa kali kami mencoba tembus berapa penerbit. Tiga kalau tidak salah, sayangnya tidak ingat penerbit mana lagi yang coba kami tembus.
Dikarenakan Mbak Imul akan pergi haji waktu itu, beliau memutuskan untuk mencetak indie. Meski saya begitu semangat untuk terus berjuang, saya menghargai jerih payah beliau. Dari awal perjanjian sudah jelas jika tidak tembus penerbit akan di cetak secara indie. Jadi kami mengamini keputusannya.
Indie Publishing milik Kang Dani menjadi pilihannya. Tak lama Mbak Imul memberikan cover bukunya, yang dirancang pihak penerbit. Kawan-kawan memberikan masukan agar covernya bergambar kartun lebih eye catching katanya. Mbak Imul pun menampung ide, dan mengeluarkan cover lainnya lagi. Cover kedua lebih tjantik dan manis. Kami semua jatuh cinta. Meski ada gambar yang kurang tepat, keputusan sudah diambil. Buku pun segera dicetak.
Setelah jadi, para kontributor ribut segera memesan buku sekian eksemplar. Selagi mengantri menerima pesanan, ternyata ada yang tertukar isi dan nama penulisnya. Pihak penerbit menarik lagi semua buku yang sudah beredar dan merevisinya. Saya harus sabar menanti.
Beberapa minggu yang lalu buku baru saya terima, akhirnya. Seneeeeng banget!! Baca lagi, lihat lagi terus bolak-balik hihi.. Menatap covernya, inget lagi selama proses pembuatannya. Saya bersykur telah dilibatkan dalam proyek ini. Kesabaran Mbak Imul yang mau mendengar, menampung dan melaksanakan semua masukan kontributor saya acungi jempol. Teh Eno akan pelajaran indahnya dalam mengedit tulisan, dan keramahannya mengawali para kontributor, hatur nuhun Teh. Semua kontributor pun, saya menemukan kembali harta karun berupa kawan-kawan hebat dalam menulis, lop yu Guyz!!
Begitulah kurang lebih coretan perjuangan kami. Anda berminat dengan buku ini? Segera kunjungi toko buku Gramedia ya? Dicetak terbatas hanya ada di daerah Jakarta dan sekitarnya. Semoga segera beredar di seluruh Indonesia dan cetak ulang berkali-kali, amin.
Alhamdulillah, buku indie tapi bisa masuk toko buku juga.
Bandung, 13 Januari 2012
10:37 am
Comments
Post a Comment
haii Tiada kesan tanpa komentarmu
* Just click on the pic and copas into box comment for using the emoticon