Kisahku Tentang Laminaria. sakitkah? (Bag.2)

Hari jumat usai dokter menyatakan untuk segera dilakukan kuret, sepanjang hari itu dunia rasanya gelap gulita. Lebaaay, tapi begitulah kenyataannya. Suasana hati benar-benar gak karuan. Bayangan harus dibuka jalan lahir, kemudian dipasang alat untuk membuka jalan lahir, selalu membuat perutku mules. Bolak-balik ke toilet, gara-gara mikirin proses kuret. Makan tak enak, tidur pun tak nyenyak. Benarlah adanya pepatah tersebut, hiks. Andaaai saja ada jalan lain yang bisa kulalui, biar si kuret ini tidak harus aku lalui. Sengaja berlama-lama di toilet, siapa tahu jaringan yang masih betah di perut tiba-tiba saja loncat keluar. Tapi yang ada perut makin mules, hwaaa.... segitunya orang yang lagi tegang, huhuhuhu...

Aku tahu jika proses kuret akan dibius total, hingga selama prosesnya gak akan kerasa apa-apa. Seperti kuret yang pernah aku alami dulu. Karena pendarahan udah banyak, jadi gak ada tuh acara buka-bukaan segala. Langsung njusss dibius, meski awalnya rada heboh gara-gara si dokter betah ubek-ubek bersihin pendarahan yang udah keluar hihihii...

Daripada ketakutakan semakin gak jelas karena kurang informasi, jadi mari kita kumpulkan lebih banyak informasi perihal pasang-memasang alat sebelum dikuret. Awalnya nanya-nanya ke kawan dan saudara. Hasilnya, gak ada satupun dari mereka yang mengalaminya. Kuciwa!

"Bius total! Gak ada lah pake dibuka-buka segala,"
"Lagian kenapa kudu dipasang alat dulu? Kan bisa langsung?"
"Minta aja langsung ke dokternya pake bius gitu, biar gak kerasa apa-apa!"

Tambah mumet, rieur, what should I do??! Mbah Gugeeel, heleeepp!! Meski rupanya, ketakutan semakin menjadi, damn!!

Laminaria Adalah

Link yang kutemukan, kurang informatif. Sekalinya ada, hampir semuanya menyatakan dipasang alat sebelum kuret itu, sungguh tidak nyaman dan sakiiittt!!! Aaarrgghhh, Emaaaakk!! Tuluung,....

Hingga akhirnya aku pun terdampar di blog kesehatan. Di sana dijelaskan tentang alat apa saja yang digunakan sebeleum proses kuret dilakukan. Juga bagaimana proses pemasangan si alat ini. Setidaknya ada satu blog yang bermanfaat dan menolongku ditengah rasa sesak menghimpit dadakuh. Dan alat tersebut bernama Laminaria, sudara-saudara!

Laminaria itu semacam batang berbahan dasar rumput, kalau tak salah. Sifatnya meresap air, dan mampu melunakkan jalan lahir. Karena sifatanya yang menyerap air, nantinya si Laminaria ini akan mengembang kurang lebih satu sentimeter. Ketika proses penyerapan dan mengembang inilah, jalan lahir ikut membuka. Alat kuretasi pun mudah untuk masuk ke rahim. Kurang lebih begitu informasi yang kudapat.

Meski masih ngeblur, setidaknya aku tahu gimana cara kerja si Laminaria ini. Dengan perasaan berjuta takut dan tegang, tiba jugalah hari dimana aku harus dikuret. Titip anak-anak ke saudara, aku pun meluncur ke rumah sakit. Aku langsung dirujuk ke UGD, dan ditanya ini itu. Alhamdulillah, aku diterima baik oleh seorang suster yang baik hati dan mau menjawab semua pertanyaanku yang cerewet dan manja ini. Aku anggap ini adalah kemudahan pertama yang Allah beri untukku, ditengah sejuta doa yang kubisikkan.

Lagi tiduran nunggu dikuret ^^


Tanpa ragu si Teteh Suster, memperlihatkan alat penahan pembuka (maaf) vagina, sebelum akhirnya Laminaria dimasukkan. Alatnya itu ya Allah.., bentuknya kayak gunting hanya pipih di bagian ujungnya dan membulat. Alat tersebut memudahkan dokter atau bidan untuk memasukkan Laminaria nantinya. Baru lihat penamkannnya sebentar, keringat dingin langsung keluar. Meski setelahnya baru tahu juga, rupanya alat ini digunakan ketika akan memasang IUD.

"Ahahaa, gak salah pake alat begituan Teh?" Aku tertawa hambar.
"Iya, biar gampang nanti si Laminaria masuk. Gak sakit kok, linu mungkin," Hwaaa, perut mules lagi.
"Terus, terus, abis si alatnya masuk, mules gak? Kan buka jalan lahir, nanti kayak lahiran kan?" Bawelnya gak berhenti-berhenti.
"Mulesnya gila-gilaan gitu? Enggak donk Bu, satu atau dua sentimeter lah. Biar sendok kuretnya gampang masuk Bu, tenaaang," ucap suster sambil nepuk-nepuk lenganku.

Aku pun diantar menuju ruang bersalin. Waktu jalan rasanya kayak melayang-layang, kaki tak menjejak ke tanah. Ini tegang kayaknya mulai berlebihan deh hahaha... Karena tiba di rumah sakit ketika siang hari, pemasangan alat baru akan dilaksanakan bada maghrib. Jadilah aku tiduran di ruang rawat, malam minggu yang penuh sejarah buatku.

Sepanjang waktu sambil menunggu, aku banyak berdoa. Sholawat, doa orang tua, basmallah, dan entah apalagi yang kubisikkan. Aku minta suami menenangkanku, beruntung dirinya lagi di Bandung. Menyengaja dari hari jumat gak masuk kantor, demi menemani istrinya yang cantik inih.

Dan yaaa, bukannya kata-kata semangat yang kudapatkan. Sepanjang waktu ia malah menggodaku.

"Kasihan ada yang tegang, takut ya Bu?"
"Ada yang mengulur-ngulur waktu nih! Stres ya Bu?"
"Yaaa, paling sakitnya sama lah kayak mau lahiran,"

Hwaaaa, Emaaaakk!! (Nangis gerung-gerung). Dia tertawa di atas penderitaanku, tunggu pembalasanku!
Si dia yang setia menemaniku :*
The Process Begin

Ditengah kegalauan, menghitung detik, aku pun dipanggil suster untuk masuk ruangan lahiran. Ada tempat tidur, dengan dudukan kakinya yang sungguh nampak memesona -___-'. Dan ketika alat-alatnya digiring mendekati tempat tidur yang ditaruh di atas nampan besi, kaki makin lemes.

"Ayo Bu, naik tempat tidurnya yaa.." ucap salah seorang suster.
"Sini Bu? Kasur yang ini? Beneran Bu?" Tanyaku sambil menunjuk kasur yang dimaksud.
"Iya, yuk kita pasang Laminarnya."
"Boleh pipis dulu gak Teh?"
"Oh iya, boleh silahkan pipis aja dulu," tanpa nunggu lama, aku langsung lari ke toilet.

Katanya di toilet gak boleh baca doa-doa ya? Maaph ya Allah, karena itu adalah salah satu kesempatanku untuk mengumpulkan amunisi kekuatan. Pelan tapi pasti, keluar dari toilet, aku pun menaiki singgasana. Mencoba posisi cantik dan anggun bak putri, hingga akhirnya aku pun pasrah.

"Teeh, nanti kalau udah mulai dipasang, bilang-bilang yaa?"
"Teeh, pasangnya pelan-pelan aja yaa? Tapi gak boleh lama-lama,"
"Aduuh Teeh, udah mau mulai ya?" Kayaknya perawat-perawat itu mulai kesel, hihihihi...

"Bu, udah punya putra berapa?" Suara ini, milik suster yang judes. Ugh, inget terus sampe sekarang wajahnya yang lempeng kayak papan penggilesan!
"Ibu tahu cara pasang IUD? Nah, nanti kayak gitu juga!" Masih dengan suaranya yang menyebalkan.
"Loh, iya lah beneran. Gak jauh beda, cuman sekarang beda aja alat buat dimasukinnya," hatiku semakin membara mendengarnya.
"Ibunya rileks aja, gak usah tegang gitu. kakinya lemes Bu! Makin tegang, makin lama dan makin sakit!"

Suamikuuu!! Kirim satu perawat ini ke Timbuktu, NOW!!!

Hingga akhirnya, proses pemasangan pun dimulai. Merem, melek, pegang tangan suami kuat-kuat. Dzikir makin kuat, tenaaangg bisikku. Sret, sret, lalalalala (siapa yang nyanyi woi?! ). Untungnya yang masang alat, susternya bukan yang judes tadi

"Ini darahnya dibersihin dulu ya Buu..," Suster mulai anteng. Beberapa menit kemudian,
"Sekarang obatnya saya masukin satu ya Bu. Sekalian Laminarianya juga udah masuk," benarkah?
Saya juga taruh kasa, nanti kalau mau pipis kerasa ada benang gitu jangan dicabut. Nah, selesai Bu," masih gak percaya.

"Nanti kuretnya sekitar jam sembilan, nunggu tiga jam aja, gak lama kok."

Udah ini, ciyuuss??

"Bentar aja kan? Kalau rileks jadi cepet," ucap perawat sambil beresin alat-alatnya lagi.

"Beneran udah ya? Kok gak sakit ya?"

"Tuh kan? Malah gak sakit ya buat Ibu? Intinya gak apa-apa kan Bu?"

Beneran saudara-saudaraku sebangsa dan setanah air! Pemasangan Laminaria tidak sesakit dan seheboh yang dibayangkan. Memang agak tidak nyaman ketika perawat memasukkan alat untuk membersihkan darah yang telah ada di jalan lahir. Tapi gak sakiitt, beneran. Linu iya, tapi masih boleh ditahan. Semuanya lebih kepada ketakutan dan rasa tegang yang berlebihan. Apa karena aku udah merasakan proses lahiran tiga kali, hingga proses pemasangannya terasa biasa saja? Dan jawabannya, bukan. Aku berani jamin. Benar apa yang dibilang perawat. Kunci sukses ketika daerah kewanitaan kita akan diperiksa adalah, tenang dan jangan tegang.

Banyak hikmah yang bisa diambil dari proses pemasangan Laminaria ini. Pertama, jangan takut ataupun ragu untuk bertanya kepada perawat ataupun dokter akan hal-hal yang tidak kita ketahui. Kedua, kita boleh meminta waktu untuk menenangkan diri sebelum akhirnya proses pemasangan (apapun itu) berlangsung. Coba tenang, dan banyak dzikir. InsyaAllah ampuh. Karena rasa sakit dan rasa ketidaknyamanan itu, lebih kepada karena ketidaktahuan kita.

Setelah mengalami sendiri proses pemasangan Laminaria ini, aku ingin berbagi kepada siapapun melalui tulisan ini bahwa proses tersebut tidak sesakit dan seheboh prasangka orang selama ini. Jika ada rasa tidak nyaman, ataupun rasa linu bagiku hal biasa saja. Merupakan hal yang alami yang harus dilalui oleh seorang ibu jika mengalami kehamilan atau perkara lainnya yang berhubungan dengan rahim.

Aku justru merasa, bukankah semua perkara tersebut merupakan keistimewaan kita sebagai seorang wanita? Setelah momen tersebut, aku justru merasakan betapa Allah begitu menyayangi dan mengistimewakan aku. Bersyukur Allah memberikan kesempatan ini untukku.
Dari sini jalan masuk si obat bius. Pegelnya awet sampe berhari-hari T__T
Allah Mengajariku Langsung!

Dan setelah menunggu kurang lebih tiga jam, proses kuret pun berlangsung. Memasuki ruang operasi, pengalaman pertama bagiku, sungguh merupakan momen yang tak terlupakan. Ketika akhirnya dokter anestesi memberikan suntikan obat bius, semua rasanya putih dan bening. Seperti sedang menunggu di sebuah tempat hingga seorang perawat menepuk-nepuk pipi membangunkanku. Dokter pun berbisik di telinga kalau semuanya sudah beres. "Kuretnya beres Bu, alhamdulilah lancar. Ibu mau pulang sekarang juga boleh," ucapnya.

Waktu sudah menunjukkan pukul setengah sebelas malam. Harus nunggu dua jam baru boleh minum. Mau pulang juga, kepala rasanya berat banget. Jadi, ya sudah nunggu badan pulih saja. Besok pagi baru pulang.

Pagi-pagi, dokternya nongol bentar, "Bu, sehat? Ada yang sakit gak?" Rasanya seneeeng banget lihat wajah dokterku itu.
"Baik dok, alhamdulillah. Gak ada yang sakit, pegel-pegel aja," senyumku.
"Jaringannya emang nempel banget Bu, tadi malem juga rada susah ngeluarinnya. Makanya gak keluar-keluar ya?"

Panteeesss, nempeeel kayak prangkooo! Alhamdulillah, tindakan kuretasi memang langkah yang sangat tepat.

Sekarang, semua sudah usai. Badan pun semakin membaik. Rencana mau pasang IUD, kata dokter nunggu dua minggu lagi baru boleh pasang. Aku ingin membuat badanku sehat dulu, gemuk dulu biar nanti ketika Allah kembali mempercayai untuk kembali menjaga amanah-Nya. Aku lebih siap lagi, insyaAllah.

Sebuah kalimat yang disampaikan seorang kawan selalu terngiang-ngiang, setelah semuanya berlalu.
"Allah mengajarimu arti dari kata ikhlas dan sabar secara langsung, bersyukurlah!"

Betul, dan aku merasakannya begitu lembut.

Terima kasih ya Rabb, sujudku hanya untuk-Mu....

Bandung, 20 May 2013

Comments

  1. waktu itu saya dikuret juga. tapi dibius total, trus udah aja selesai ga kerasa apa2.

    http://akuratu.blogspot.com/2013/05/wisata-bandung-ke-trans-studio-bandung.html

    ReplyDelete
    Replies
    1. Enaknya begitu yaa Mbaak, tapi kenyataannya banyak kasus-kasus yang luar biasa seputar kuretase inih... dontcare

      Delete
  2. saya sudah dikuret dua kali, dan baru tahu soal laminaria sekarang gara2 baca tulisan mbak.. :) dua kali kuret dengan dua pengalaman berbeda.. kuret yang pertama bius total, g kerasa apa2.. lancar jaya dan bisa langsung pulang hari itu juga.. kl kuret kedua, bius lokal, sakit minta ampun krn wkt dikerjain bius belum jalan dokter udah kerja, habis sls kuret malah bius baru jalan n tnyt kebanyakan...walhasil jadi lumpuh hampir setengah hari :( emang di RSUD pelayanan g kaya di rs swasta..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hwaaaa.... ngeri bangeeet sih dengernya. Kayak kasus keguguranku yang kedua juga gitu, bius malah baru dilakukan setelah aku pingsan. Hadeeuuuhh... depressed

      Delete
  3. Tgl 12 juli 2013,q jg keguguran(janin meninggal dlm kandungan uk 14 w)....jam 11.30 siang akhirnya di pasanglah laminaria( ugh...sakittttt,msh inget n bkn stres) dokter blg 12 jam lagi dipasang infus lalu d induksi..(selama itu gak blh bangun,hrs tidur terus)...huff penantian yg panjang.jam demi jam,12 jam berlalu....infus d pasang...satu jam kemudian di induksi ( suster blg.."ini akan sakit lho bu,ntar kalo sakit bgt gak usah panggil2 suster krn percuma...gak akan ada tindakan) .....ya terserahlah,q udah lelah lahir batin,gak mau nanggepin.ya Allah hanyalah engkau maha penyembuh,berikanlah hamba kesabaran dan kekuatan.udah hbs infus 2 btl+2 induksi.,.mulesnya dikit2 aja,gak berasa...dokter tanya "gmn bu?mules?" lalu q jwb "dikit dok".....trus doktr blg " smg berhasil ya bu" trus aq tertegun dlm hati...jadi ini blm tentu berhasil ya dlm hati.24 jam berlalu tanpa reaksi....akhirnya q minta pulang......dg kecewa(kebayang gak sih,24 jam gak blh bangun....ampe gak karuan nih badan)....

    ReplyDelete
  4. jaman dulu, jaman suster suster belanda, bidan masih boleh masang laminaria

    ReplyDelete
  5. Yakin bun gak sakit aku paling takut loh jarum suntik ...

    ReplyDelete
  6. saat ini... itu yg saya rsakan... tinggal mnunggu bbrp menit lg...

    ReplyDelete
  7. Saya disaranin kuret krn ada polip endoserviks. Dan dsuruh pasang laminaria juga

    ReplyDelete
  8. Aq baru di kuret dan d pasang laminaria kemarin, rasanya sakit mules2 linu2 githu krn msh syok stress ga karuan rasane dinyatakan hamil anggur dan hrus dilakukan kuret. kalau tindakan kuretnya ga berasa apa2 krn d bius

    ReplyDelete
  9. Bunda2 yang sudah pernah melahirkan normal sebelum kuret pasti saat pemasangan laminaria tidak sakit karena jalan lahir sudah lebih lebar drpd yang blm pernah lahiran. Aku baru saja menjalani kuretase kemarin bu 20 Mei 2016, berbubung ini kehamilan pertamaku, dan janinku dinyatakan gugur saat usia baru 8week, alhasil pasrah pada Allah kalau tindakan ini pasti yg terbaik. Pemasangan laminaria utk yang baru pertama kali hamil saangat sakit , ngilu mules campur2 deh hehe dan itu berlangsung -+ 12 jam, ya karena alasan jalan lahir sempit belum pernah lahiran. Tapi tenang bunda, untuk proses kiret nya sendiri tidak sampai 1 jam, setelah dibius total yang ada rasanya kita masuk kedalam dunia lain penuh fantasi , hehe. setelah itu sebentar saja pasti kita sudah sadar dengan keadaan yang sudah pulih tanpa sakit apapun, mungkin agak mual dan pusing karena efek bius. Bagi bunda2 jangan takut dengan tindakan kuretase, pasrah sama Allah, itu tindakan terbaik.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bener bgt alhmdlh.. skkrng saya juga lagi tahap pemasangan laminaria dan rasa nya nano2 sekali karna saya juga baru pertama kali mengalami kehamilan n dokter menyatakan hamil saya adalah hamil anggur... Insyaaallah besok jam. 8 pagi saya mau memulai proses kuret doa kan saya ya...

      Delete
  10. Ikut share yaa...sy baruu aja plg dr rumah sakit td siang jam 11, abis kuretase juga.buka blog ini krn penasaran lg cari info seputar laminaria..baca komen ibu2 yg lain juga, intinya mmg pengalaman org berbeda2 ya..sy kyknya kebagian kuretase yg prosesnya panjaaaaaaang dan menyakitkan heheheh...dikuret dgn diagnosa blighted ovum, week 13-14. Rcn kuretase sabtu jam 13, tp jumat sore sudah msk ruang perawatan, dimulai dgn cek tekanan darah yg tiba2 meninggi..155/95...lanjut dgn cek darah (menurut dokter krn usia dgn resiko tinggi jd hrs cek inih dan ituh sy 41 thn, kehamilan tanpa persiapan anak ke 3, yg kesatu dan kedua melalui sectio caesar).
    .lanjut ekg, hasilnya tiba2 ga bagus padahal sebelumnya tdk pernah kerasa ada maslah di jantung...
    Habis maghrib, ada visit dr internist, diperiksa irama jantungnya, bahas hasil ekg yg krg bagus td...nanti dimonitoring 4 jam ya bu, kt dokternya...gantian dtg dokter anastesi, ksh dignosa sama...nyuruh ronsen thorax...laaahh kok rasanya panjaangg bgt yaaa...plg dr bagian ronsen, sipasng alat monitoring jantung...dilepas jam 22..dikasih obat jantung... Baru disuruh tidur.
    Hari ke 2, pagi2 hrs ekg ulang...hasil mah sama tp berkurang irama yg ga bagus nya..dksh obat jantung lagi...tp kuretase jd diudur rcn jam 17. Jam 11 dipasang lah laminaria ituuuhh....hororrr maksimal pokoknya...saat pasang hny linu sdkt ...tp setelah itu mules nya ya Allah, baru kali pertama ngerasain mules dan sakit perut yg susah buat dijelasin..miring kiri kanan nungging ga ngurangin sakitnya...nangis udah pake gaya apa jg ttp sakittttt nya lluar biasa...perjuangan nunggu jam 17, rasanya gakkan sanggup...akhirnya mohon sm sm suster fmn caranya ngurangin sakitnya. Dikasih obat untuk ngurangin sakit, dimasulin ke (maaf) anus...tp ga ngurangin...msh ttp bikin nangis...akhirnyaaa, jam 15 laminaria dilepas dgn kassa nya yg panjangnya entah brp cm tuh..aduh....daaann mules sakit perut itu tidak berkurng sama sekali sampe msk ruang operasi yg diundur jadi jam 18..jd efek pakai laminaria itu di sy dr jam 11 smpe jam 18...bayangkaaann...gakkan bis kebayang sepertinya krn sy yg rasain wah susaahh jelasin rasa sakitnya...
    Proses kuretase nya lancar...siuman jam 20.30, dipasang lg monitoring jantung sampe jam 22, baru tidur...nginep lagi di rs...
    Pagi2 tadi ekg ke 3, hasilnya sdh lbh membaik tapi ttp harus dikonsultasi lanjutan minggu dpn bersamaan dgn kontrol ke obgyn..dan dibolehkan pulang jam 10 tadi...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Saya d pasang laminaria juga sakit pake bangets.. mungkin belum terbuka jalan lahirnya karena caesar

      Delete
  11. Barusan saya juga mengalami pemasangan laminaria,,tetep Allahu Akbar rasanya,,tapi nggak lama,,kalo lairan normal kan sakitnys puanjanng dan lama pengalaman saya anak pertama dan kedua,sekarang tinggal nunggu reaksinya sekitar 12 jam lagi kata perawatnya..Bismillah,,

    ReplyDelete
  12. Barusan saya juga mengalami pemasangan laminaria,,tetep Allahu Akbar rasanya,,tapi nggak lama,,kalo lairan normal kan sakitnys puanjanng dan lama pengalaman saya anak pertama dan kedua,sekarang tinggal nunggu reaksinya sekitar 12 jam lagi kata perawatnya..Bismillah,,

    ReplyDelete
  13. Saya habis d kuret kemarin.. sebelum proses kuret d pasang laminaria..d pasang alat itu karena kehamilan saya sebelumnya caesar n fungsi alat itu untuk membuka jalan lahir mungkin saya masih tertutup,perawan hehe.. waktu pemasangan laminaria hadeuh saaaaakiiitnya luar binasa..nangis uda pasti..sampai 5 suster..karena bentuk mulut rahim saya tak seperti umumnya,agak belok..itu penjelasan suster2nya..dan selesai lah 1 jam kemudian..menahan sakit n ber nangis2 hehehe.. 6 jam selanjutnya baru kuret,bius total n tak terasa sakit sama sekali..hanya pusing2 sedikit n nyeri setelah selesai kuret

    ReplyDelete
  14. MasyaAllah.. saya off bertahun-tahun ngeblog, nih. Tapi masih banyak yang mampir di sini. Terima kasih sharing buat semuanya. InsyaAllah pengalamannya jadi ilmu buat yang baca. InsyaAllah pula jadi amal jariyah, amin ya Allah....

    ReplyDelete
  15. Berbagi cerita juga bun, saat ini sy lg d rsia budi, hamil.9w vonis BO ini kehamilan ketiga, anak ku bru 1 krn hamil pertma keguguran janin ga berkembang..
    Dtg jam 7 pagi kt dokter d pasang alat laminaria ky lidi kecil kt nya bt buka jln lahir,nah aq sempet heran trs aq blg wkt kuret pertama g ada pasang2 gtuan lngsng tindakan kuret tp ini koq lain, ya dokter nya jawab krn utk buka jln lahir.
    Okelah aq pasrah akhir nya msk k ruang perslainan yg buat aq mkin tegang dan bener aja saat di pasang alat Allahu Akbar sakiitttt nya udh ky mw mati (maaf agak lebay) itu rahim ky mw di tarik keluar pdhl aq udh coba relax sm suster nya jg di suruh tarik nafas panjang ttp aja alhasil keluar lg g msk2 astaghfirullah koq gini bgt yaa..
    Akhir nya coba pasang lg aq coba se relax mngkn wlu yg kurasa sakit tak terkira smp aq teriak dan nangis dan akhir nya terpasang jg..😭😭😭
    Skrg aq d suruh nunggu 12 jam dg ngerasain mules yg ga ilang Mashaa Allah, gini x ya rasa nya lahiran normal kontraksi trs2 an krn wkt lahir anak kedua di cesar.
    Skrg aq lg d suruh puasa smp jam 9 mlm do'akan ya bunda2 smoga proses kuret nanti lancar...

    ReplyDelete
  16. saya juga malah katanya suruh nunggu 24 jam...tapi baru 12 jam laminary nya keluar sendiri,diiringi gumpalan darah dan mules2 masih harus nunggu samoaijam 1 besok siang

    ReplyDelete
  17. Saya tgl 26 sept kmrn kuret krn BO. Usia 11w. Dari rumah sdh pendarahan, trus kontraksi hebat. Akhirnya jam 5 sore ke IGD. Diputuskan utk kuretase. Malam jam 10 dipasang alat laminaria. Ya Allah sakitnya. Sy dulu anak pertama melalui proses SC. Jd utk persiapan kuret ini, waktu dibuka jalan lahirnya saya sdh nggak kuat sakitnya. Sy baca2 sebisanya tp tetep sakitnya luar biasa. Klo proses kuret nya sih sama sekali tdk sakit krn memang bius total. Tau2 udah selesai aja. Tgl 2 Oktober sy hrs kontrol. Deg2-an jg nanti kontrol diapain lagi. Bener2 trauma dengan sakitnya waktu pembukaan jalan lahir....

    ReplyDelete
  18. Saya mau di kuret..Sy jd takut karna baca Dr postingan tmn2..ktny klo di pasang laminaria mulesny minta ampun..sy bnr2 takut Bun..

    ReplyDelete
  19. Aku msu nnyak Ku habis di pasang laminaria kok ga mau keluar pipis ya tapi aku sesak pipis . Tpi takut ngedan . Gmn ini

    ReplyDelete
  20. aq jga bun kata nya aq hamul anggur, harus di kuret, tapi aq takut banget pas mw pasang laminari, takut sakit, padahal aq yg lahiran pertama normal, mudah mudahan aq kuat ya bun

    ReplyDelete
  21. Td mlem ak bca blog mbak honey bee ini. Krn ak jg dkuret bru aj. Dan ak brterimakasih sm mbak honey bee dan bunda2 lain yg udh share pngalamanny dkuret.
    ak jg mau share sdkit.btw ak ad hpertiroid yg sdh normal tp masi konsumsi ptu setengah dosis dr 100mg .dmnum selang seling 1x aj.dan ak jg ada gerd. Ok singkt crita.ak didiagnosa BO oleh Dspog di usia khamilan 8-9 w setelah di usg transvaginal.sblumny ak ngeflek coklat sdkit skali...tpi lma2 spt mens 3 hr gt.
    ni ak br aj hbs di kuretase. Dbius total. Sblumny ak jg di ekg.cek drah.cek fngsi gnjal dan dll. jm 3 sbuh sdh hrs puasa mkn mnum.lalu dcek teknan drah. Jm 6 ny ak dksi misoprostol 2 butir dbwah lidah. smkin hbis obt dlidah mka kram perut mlai trasa sdkt skt spt lg mens. dokter visit jm 8 pgi nny ap drah sdh byk kluar.ak blg blm. Jam 10 an gt br mulai kluar byk spt hbs lhiran gt kluar gmpalan2 drah beku .bhkan aku pipis di wc bngun dr jongkok keluar it drh2nya jtuh klantai. Tak lama jam 11 an bidan mmbwa ke ruang Ok... Gnti bju operasi.dan nunggu giliran,krn dspog ku jg sdg op.SC.. Diruang transisi pas nunggu gilirn Aku izin pipis dn pas bngun dri t4 tdur dbntu suami drahnya netes2 dlantai &sdh mulai byk.ak than drahny pkai underpad yg ada di t4 tdur.krn suami ak tdk bwa tisu dan ak cm dsuru pkai bju operasi aj.lalu stelah itu ak msk ruang operasi.aku deg degan krn br itu aku mnjdi pasien diruang OK. background ku mmng perawat sbelum mnikah jd ckp familiar dg isi ruangan ok.tp sensasi mnjdi pasien lbh deg2an trnyata.ak dzikir dan mlakukan teknik relaksasi yg ak tau dg mnarik nfas dlm lalu mmbuangnya dg mulut seperti brsiul dan it ckp mmbntu mnghilangkan rasa deg2anku. Jm 12 operasi dmulai.. Dr.anstesi mnyntikkn obt bius tdk lma pndangan mta spt sdkt kbur dan stelah itu aku tdk ingat ap2 lg. Bngun2 jm 1 dan tindakkan telah selesai. Lalu aku pun di bwa ke kmar inap Oleh prawat dan suamiku. aku sudah sadar tpi rasany masih ingin tidur lgi kpla msi terasa sdkit goyang rsanya. lalu aku tdur stengah jam kata suamiku.bangun2 suamiku suapin mkan dan susu lalu aku sdah bs jlan dan pipis di wc... Insya allah sore ini bisa blik kerumah.gak ada rasa skit yg gmana2. Dspog ku ga pke laminar.. Tpi obat misoprostol aja, obtnya yg buka jlan lhir.obt it mmng biasa dgunakan oleh dokter utk ksus kuratase spt ini.hbs kuret ad rsa kram spt mens. Bgitulah pngalamanku.. Smoga tmen2 yg lain jg ttp smngat dan jgn tegang ya... Alhamdulillah...masya allah tabarakallah trnyata tdk semenakutkan yg aku pkirkn. Aku brsyukur pd allah dg ujian yg ia berikan. Semua ini pst ada hkmahnya.. Btw ank ku sdh 3.. Usia ku 27 th... Dan ini khamilan ke 4 jrak dg ank sebelumny 3 th... aku ckp sdih pas tau aku BO(kosong) dan ke 3 ank ku sdh antusias bkal pny adik lgi. Bhkan merek sdh ciptain nama jka adiknya prempuan atw laki2. Bagaimana lgi itu lah khendaknya.. Serahkn semua pda allah. Dia lah yg maha tau ap yg baik utk kt... Semoga suatu saat aku dan bunda yg jg mngalmi kguguran dbri amanah lgi dan bs jd ma2 sholehah utk ank2 aamiin... ♡♡♡♡♡

    ReplyDelete
  22. Artikel ini sangat bermanfaat bagiku yg masih minim pengetahuan soal Kuret. Aq dikuret pd tgl 19 Des 2018 Kmrin..saking gugupnya.. Wkt kmrin Sambil berbaring nunggu dokter yg nangani datang..aq searching luminaria.. Kata2 Dr perawat yg siapkan proses kuretku.. Dan muncullah artikel ini..artikel ini sangat membantu..aq divonis kehamilan Janin tdk berkembang.. Rencana kuret jam 6pagi.. Dan Baru dipasang luminaria jam 9pagi.. Masangnya ternyata GA terlalu sakit tp saat Uda terpsang.. Sakitnya ga Karuan..perut Dan pinggang nyeri dan makin nyeri stlh nunggu kerjanya Selama 10jam.. Tp stlh itu alhamdulillah.. Lepas sndiri saat mau dibius total utk dikuret.. Kuretnya CM 20menit lngsung sadar 15menit kmdian Dan nunggu stngah jam lngsung boleh pulang krn CM nyeri2 Dan bisa Gerak sndiri mskpn pelan2.. Alhamdulillah.. Jam 9malam Uda Pulang krmh.. Makash artikelnya..

    ReplyDelete
  23. Aq jg baru kuret kmrin sore,tp ga seseram yg d bayangkan,krn kata dokter akan d bius total,klu tdk ibu pasti gak tahan.Cm d ksi misoprostol mlm sblumnya,n katanya jg d ksi obat pendorong lwt infus nya.Stlh mnunggu giliran smpe jm 3.15 sore,jam 5 aq baru sadar.Klu proses kuretnya gak ad rasa sakit sama sekali,malah perut trasa ringan,klu sblumnya trasa berat n sakit klu brjln.Aq d vonis Abortion imcomplete.Yg aq rasa ngerinya efek obat bius yg mmbuat aq berhalusinasi,terbang lalu diri serasa d campakkan ksana ksni,srasa trkurung d t4 yg sempit,smpe mngigau,lalu menangis stlh sadar.Cape skali rasanya.Bjuku basah bermandikan peluh,sarungku basah bersimbah darah.Meski tdk trasa sakit,tp q brharap tdk akn trjd lg,krn aq sngt mndambakan kehamilan yg msi brusia 6 minggu ini.Aq ngeflek smpe 6 hr wlu sdkt2,smpe akhirnya d hr k 7 kuretnya hrs d lakukan.kata dokternya aq baru boleh hamil lg 6 bln kmudian tuk mnghindari kasus yg sama.Oh penantian yg pnjang.Bln 11 nnti usiaku ud 39,anak prtma usia 2 thn 1 bln.Mdh2an Allah msi mmberi aq ksempatan tuk d beri amanah lg,insya Allah.Aamiin.

    ReplyDelete
  24. Aku juga abis di pasang laminaria , dan besok pagi insyaAllah kuretase , aku kuret karna ada polip yg harus diangkat , ini bener bener pertama kalinya karna aku nikah 2thn dan belum dikaruniai anak , mudah mudahan abis ini langsung hamil hehe , untuk pemasangan laminaria menurutku gak sakit sama sekali , ya paling berasa seperti mau haid aja mules mules sedikit , aku abis laminaria juga pulang dulu besok baru ke rumah sakit buat ngejalanin kuretnya , semoga lancar aminn

    ReplyDelete
    Replies
    1. Tips supaya gak sakit gmana yah? Malam ink saya rencana pasang laminaria atas keguguran 3 bulan janin anak pertama hiikksss....

      Delete
  25. Saya baru tau tentang limaria saya kuret sekali dan itu bius total, dan sempat kehabisan darah dan waktu itu kritis setelah kuret akhirnya allah masih sayang sma saya disuruh jaga anak2 alhmdulillah saya lewatin masa kritis saat saya lagi kritis itu sya denger bidan2 agak sedikit panik dan dokternya lagi sholat magrib bidan bilang ma saya bu ingat anak2 dirumah ayo berjuang saya sekuat tenaga berjuang dr masa kritis alhmdulillah bisa lewatin masa2 itu bun. Yg da dlm bayangan saya cuma anak2 ja dirumah krna anak2 saya masih kecil sya keguguram hamil ke 3

    ReplyDelete
  26. Sy mau share sedikit tentang kguguran, laminaria, kuretase di kolom komentar ini. Sy 2minggu yg lalu (03Sep20) habis dikuret pada usia kehamilan 12 minggu..ini adalah kuret sy yg ke 3x nya. Sy sering keguguran. Kuret sy kemaren adalah kehamilan sy yg ke 9. Dengan kehamilan tersebut, anak sy hanya 3 org yg hidup alhamdulillah sehat sampai skrg.Usia 10thun, 6 tahun, dan 4,5tahun. Itu adalah anak di urutan kehamilan ke 5, 7, dan 8. Pada kehamilan yg dinyatakan BO( Blighted Ovum), janin tdk berkembang..dan biasanya dokter menyarankan utk tindakan kuret pada usia kehamilan diatas 10 minggu. Usia kehamilan sy yg pernah gugur di bawah 10 mingggu, dokter kasih obat pengugur janin aja..yg akan bereaksi setelah 40 menit obat tersebut di minum..dan perut rasanya saaaaakiiiittt ruaaaarrrr biasa seperti diputer2..macam org mau melahirkan saja..dan alhamdulillah jaringan/gumpalan darah di rahim bs keluar semua. Dan setelah itu jgn lupa minum obat dari dokter, jamu, (jus daun pepaya) dan kontrol dr.kandungan lg (USG) untuk memastikan sudah/bersih atau tdknya rahim kt setelah keguguran. Nah, diusia yg 40thn ini di keguguran kali ini sy dipasang alat LAMINARIA. Betuk kata writer..ga terlalu sakit. Dan ngilu aja..sy awalnya takut juga krn infonya sakiiit banget..dan mgkn pasien tdk rileks dan tegang..sy sempat merasakan spt itu..tp dikter nyaranin rilek aja..dan tunggu waktu skitar 4 jam baru tindakan kuretase. Pas dikuret bius total jd sy ga ngerasa apa2. Dan keluarnya darah/flex sampaindi hari keq 3 setelah kuretase.Alhamdulillah skrg tdk ada flex /darah yg keluar lg dr vagina. Tp tetap di sarankan oleh dokter jgn kerja/olahraga yg berat2 dulu. Dan stop "berhubungan" sampai 40 hari setelah kuret( habis masa nifas). Bagi bunda2 disini yg pernah alami keguguran..jgn bersedih.."Allah Tau kok yg terbaik bagi hambanya" sabar, selalu berusaha, optimist dan berdoa..

    ReplyDelete
  27. Saya baru sdh kuret satu minggu yg lalu dan saya pasang laminaria sakit nya minta ampun deh sakit sekali kok kata mbak itu tidak sakit ..padahal sakit nya ampun deh

    ReplyDelete

Post a Comment

haii Tiada kesan tanpa komentarmu

* Just click on the pic and copas into box comment for using the emoticon

Popular posts from this blog

Mudik...!!

What's the meaning of Jilbab