Dunia Tak Seluas Daun Kelor
Sosoknya yang unik membuatnya cukup disegani, bahkan tak sedikit yang menaruh benci kepadanya. Tapi bagi saya dia adalah sosok yang luar biasa karena melaluinya saya mulai mengenal dunia cyber.
Dia adalah seorang dosen yang cukup unik dan terkadang terkesan arogan. Tapi dibalik kesemuanya itu ilmunya sangat luas dan rasa pedulinya kepada para mahasiswa kadang terasa janggal diterima. Sehingga ketika dia meminta para mahasiswanya untuk mengumpulkan tugas tidak seperti biasanya banyak yang mengerutkan dahi. Bukan apa tugas yang diberikannya cukup sederhana tidak seperti biasanya. Hanya saja cara pengumpulannya melalui email cukup membuat para mahasiswa diam seribu bahasa. Tidak sedikit yang menggerutu tapi hal itu merupakan tantangan bagi mereka yang menyanggupinya.
Waktu itu internet masih merupakan barang langka. Sekitar tahun 2000 warung internet belum menjamur seperti saat ini. Demi sebuah tugas kami rela mengeluarkan uang sekitar 3000 rupiah per jamnya untuk belajar bagaimana caranya membuat sebuah email. Dan hasilnya bukan satu jam saja yang kami perlukan. Butuh minimal dua jam untuk menjelajah sebuah account meski sekedar untuk sign up saja, karena seringnya kita malah nyasar kemana-mana. Kadang jika koneksi internet di sebuah warnet sangat-sangat lambat bisa lebih dari dua jam, biasanya kami bareng-bareng pergi ke warnet jadi cukup untuk menghemat uang.
Meski sudah diberitahu beberapa kali oleh operator internet kami masih saja bingung untuk memulai membuka sebua email. Sampai akhirnya berhasil mengirim tugas. Tapi perjalanan menjelajahi internet tidak berakhir sampai disini. Kami semakin penasaran dengan seluk beluk didalam dunia cyber ini. Mulailah perseluncuran kami di dunia percetingan.
Awalnya yaitu ketika melihat seorang user disebelah kami begitu antengnya ketawa ketiwi ngobrol disebuah kotak kecil hingga akhirnya kami penasaran. Sayangnya user disebalah kami itu malah merasa terganggu dengan kehadiran kami yang begitu polosnya memasang wajah terkagum-kagum ke PC dihadapannya. Dia malah mendelik meminta kami untuk berhenti memelotinya. Dan kami pun dengan sedikit dongkol plus rasa malu juga meminta operator warnet untuk kembali mengajari kami berceting ria.
Disinilah ketagihan akan dunia maya dimulai. Merasa menemukan dunia baru ketika sudah mulai lancar menggunakan internet. Cerita lucunya adalah ketika kami kaget ada yang mengajak kita ceting entah siapa dan dari bagian dunia mana. Sampai dia mengeluarkan kata "asl pls?...." Kasak kasuk kami menjawabnya saling tebak kira-kira apa artinya.
Karena hampir disetiap percakapan selalu ada enam huruf ini. Dan kami hanya menjawab "Ada deehhh..." Bukan karena enggan memberi tahu tapi karena memang tidak tahu apa arti dari kata-kata itu.
Seorang teman menebak artinya adalah asli apa palsu. Meski kita bingung juga kalau memang iya itu artinya apanya juga yang asli atau palsu. Tapi dengan pedenya kita jawab "Iya asli laahhh...." Sudah pasti jawaban seperti ini yang dikeluarkan dari seberang sana "...=))...."
Dengan seiringnya "teman-teman" yang banyak bermunculan mengajak kami ngobrol akhirnya kami mulai memahami singkatan-singkatan dalam dunia percetingan ini.
kami pun mulai pergi sendiri-sendiri pergi ke warnet sampai kadang tidak perduli lagi uang saku yang mulai terkuras habis gara-gara jajan di warnet. Apalagi ketika warnet mulai menjamur. Dunia cyber benar-benar membuat orang ketagihan. Tidak perduli waktu atau uang yang sudah cukup banyak dihabiskan.
Ketagihan akan dunia internet tidak pernah berhenti apalagi ketika mulai pindah ke negeri Jiran ini jauh dari saudara dan teman. Internet berubah menjadi sebuah kebutuhan. Era yang paling menantang adalah ketika blog mulai ramai. Hal ini lah yang ketika akhirnya berhasil membuat internet menjadi sesuatu yang memberikan peluang yang sangat positif. Setiap orang diberikan tantangan untuk ahli dalam menarik orang untuk berkunjung ke blognya. Baik itu dalam bentuk tulisan, berupa photo ataupun video klip. Meski dunia blog mulai digantikan oleh berbagai macam situs sosial dengan jejaringnya yang sangat luas. Tetapi blog masih mempunyai daya tarik tersendiri bagi orang yang mempunyai hobby menulis atau sekedar ingin berbagi dengan teman-teman di dunia maya.
Di blog inilah sebuah langkah awal mengetahui bahwa dunia kata-kata begitu luas dan kaya. Ketika mulai menyelami dunianya dan menemukan begitu banyak keindahan didalamnya kadang tidak perduli dengan lingkungan sekitar seolah telah terbius. Awal-awal internet mulai ramai digunakan tidak sedikit orang yang hanya ingin bersenang-senang saja didalamnya. Padahal begitu banyak manfaat yang bisa diambil jika kita jeli melihatnya, sepeti hal nya ngeblog.
Dan sekarang setelah sembilan tahun perjalanan didunia maya, akhirnya terdampar disebuah pulau dimana bebas mengurai kata dan mimpi yaitu dengan melalui sebuah blog. Walau tak jarang juga sering berkunjung ke pulau seribu ummat dimana sebuah situs sosial berdiri dengan network yang mampu menghubungkan kita dengan teman dimana pun mereka berada. Juga tak pernah melupakan rumah singgahan pertama yaitu sebuah account email, yang untuk pertama kalinya dibuat. Dunia baru yang membuktikan bahwa dunia tidak seluas yang kita bayangkan. Ruang dan waktu yang kadang begitu sulit untuk dihadapi tapi tidak didalam dunia maya. Semua begitu terasa dekat dan mudah. Sebuah dunia yang tidak akan begitu saja lepas dari kehidupan nyata. Sebuah tekhnologi yang bernama internet.
Dunia memang tidak seluas daun kelor
Comments
Post a Comment
haii Tiada kesan tanpa komentarmu
* Just click on the pic and copas into box comment for using the emoticon