New Member in Harwira Dynasti

Inilah dia makhluk kecil nan mungil yang menurut terakhir USG dilakukan adalah berukuran 14.4 mm, besarnya sekitar sebuah koin kata Abah. Tapi sekarang ini jika merasakan perut yang tiba-tiba mengeras terasa jika makhluk mungil ini sudah sebesar genggaman tangan orang dewasa. Makhluk mungil ini pula yang akhir-akhir ini membuat tubuh saya dalam kondisi enggak jelas. Seringnya ingin rebahan terus diatas tempat tidur, tapi tak jarang juga tiba-tiba memberikan energi yang super kepada sang inang untuk bergerak dan bekerja tanpa henti hingga akhirnya si mungil protes dalam bentuk gerakan yang super heboh yang membuat bagian perut sangat tidak nyaman.

USG yang pertama kalinya kami lakukan terhadap kehamilan keempat ini yang insyaAllah dengan kelahirannya menjadikannya anak kami yang ketiga, tetap saja membuat saya pribadi begitu takjub dengan segala keindahan dan keajaiban yang sedang terjadi didalam tubuh saya. "Assalamu'alaykum Dede Utun" Kami menyapanya ketika pertama kali melihatnya dilayar monitor, hingga ia pun bergerak, berenang bebas, menghentakkan kaki dan tangannya menjawab sapaan kami, membuat kedua kakaknya tertawa lepas. Hingga menemukan sebuah jawaban pula, inilah dia makhluk mungil yang terkadang membuat perut ini mulas karena gerakannya yang lincah.

Awal mula ketika saya memtuskan untuk berhenti untuk menggunakan alat KB, kami menyadari dengan pasti jika suatu saat Allah akan kembali memberikan amanahnya. Hanya saja saya, sang inang, banyak ganjalan yang menjadi pikiran jika harus kembali mengandung dan membesarkan seorang bayi. Lebih banyak khawatir jika saya tidak bisa mengurus keperluan kedua anak saya jika hamil kembali. Mengingat pastinya saya mabok habis-habisan jika hamil pada trimester pertama. Melihat semangat kedua anak saya menginginkan kehadiran seorang bayi, tentunya juga ditambah sang komandannya, saya hanya bisa tersenyum. Saya hanya bisa tersenyum. Biar Allah yang menjawabnya.

Sekitar dua atau tiga bulan kemudian Allah memberikan jawabannya. Pertama kali yang saya rasakan adalah malu. Ya, malu... malu karena ternyata Allah masih mempercayakan saya untuk kembali menjaga amanahNya yang ketiga. Merasa jika selama ini belum maksimal menjaga dua amanahNya yang lain. Malu, ketika mengingat kawan saya yang lain begitu merindukan kehadiran buah hati ditengah-tengah rumah tangganya. Tapi Allah... dengan lembutnya memberikan anugerah itu kepada saya. Semakin merasa malu begitu Allah menyayangi kami dengan kehadiran sang makhluk mungil ditengah-tengah kami. Padahal diri ini tidak pernah berhenti dari keluh kesah setiap saatnya.

Dan ya, saya selalunya menyampaikan doa semoga Allah pun memberikan kelembutanNya kepada kawan-kawan saya lain yang merindukan kehadiran seorang anak.

InsyaAllah kawan... Allah mempunyai skenarionya sendiri dengan rejeki yang telah Ia tebarkan.

"Kemudian air mani itu kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu kami bungkus dengan daging. Kemudian kami jadikan dia makhluk yang lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik." QS. Al-Mukminuun (23) : 14

"Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?" QS. Ar-Rahmaan



Serdang, 18 Agustus 2010

3:00PM

Comments

Post a Comment

haii Tiada kesan tanpa komentarmu

* Just click on the pic and copas into box comment for using the emoticon

Popular posts from this blog

Mudik...!!

What's the meaning of Jilbab