Kenapa Saya Menulis??

Akhir-akhir ini atmosphere menulis sangat sangat tidak mendukung.  Bukan karena lingkungan sekitar tapi lebih kepada diri sendiri. Bukan karena rasa malas juga, keinginan itu selalu ada dalam diri. Kadang jika ada ide ringan yang tiba-tiba terlintas langsung dituang, meski hasilnya sekedar coretan tak tentu arah. Kadang juga terlalu banyak ide, hingga dipastikan bengong justru, karena ide terlalu banyak yang melintas diawang-awang hingga sulit sekali untuk menangkapnya meski hanya satu saja.

Satu hal tepatnya yang menganggu dunia tulis menulis itu adalah selalu ada perasaan yang belum terpenuhi ketika sebuah tulisan rampung. Seolah ada sebuah keinginan yang lebih dari sekedar hanya menulis saja kemudian sekedar disebar di notes FB atau blog kesayangan. Ingin ada sesuatu yang lebih besar dari itu, hingga akhirnya membuat stuck dan membuat jari ini menjauh untuk kembali lagi menari diatas keyboard kesayangan. Melihat orang-orang tetap produktif dan orang-orang disekitar dengan segala kesibukannya, timbul satu pertanyaan yang cukup membuat berpikir cukup lama untuk menjawabnya, yakni Kenapa Saya Menulis?? Ya, kenapa saya ingin terus menulis dan menulis? Apa daya tarik dunia itu, jika pada akhirnya tak jarang membuat kesibukan keseharian menjadi terganggu dan tertunda.

Untuk menjawab dengan tepat pertanyaan itu sepertinya harus kembali ke awal ketika sebuah episode dimulai, sebelum tertarik dengan dunia menulis. Saya bukan lah tipe orang yang mudah untuk mengeluarkan pendapat. Karena pada dasarnya saya adalah orang yang super sensitif sehingga selalunya sebisa mungkin menjaga hati perasaan orang lain, karena punya motto jika tidak ingin diperlakukan seenaknya oleh orang lain berbuat lah hal serupa, jaga pula perasaan orang lain. Padahal jika ada yang menjadi pemikiran, diri ini gatal sekali untuk mengutarakan apa yang berkecamuk dalam diri. Orang terdekat pasti lah yang akan menjadi korban luahan pikiran. Puncaknya adalah ketika tak sedikit orang yang berbagi rasa kemudian bukan dengan sengaja mengeluarkan apa yang menjadi pemikiran saya selama ini, membuat orang-orang tersenyum dengan kata-kata sederhana itu. Saya ingin berbuat lebih dari sekedar membuat orang-orang terdekat tersenyum, saya ingin dunia pun ikut tersenyum. Dan ya, akhirnya Allah mempertemukan saya dengan dunia menulis.

Ketika menulis seolah memasuki sebuah dunia baru yang ketika diselami ditemukan banyak terumbu kata yang tak jarang hanya saya saja yang memahami. Bahkan kata-kata yang telah ditulis dan disebar seolah melihat bintang yang bertaburan diatas langit. Lebay memang, tapi itulah kenyataannya. Saya menemukan kenikmatan luar biasa ketika menulis. Seolah mempunyai dunia dimana hanya saya saja yang tahu.

Jadi kenapa saya menulis? Karena saya ingin berbagi senyum untuk dunia melalui kata, kepada siapapun yang mau dengan rela hati membaca coretan asal dari buah pemikiran saya yang selalunya luntang lantung tanpa henti diatas langit kamar. Sebuah alasan sederhana saja, ketika sebuah pertanyaan yang entah kenapa muncul ketika diri dilanda rasa lelah luar biasa untuk mendisplinkan diri untuk terus dan tetap menulis.














Jadi? Mari kita terus menulis, BuzzBee selalu menanti dengan sekuntum mawarnya 



Serdang, 2 November 2010

3:25 PM

*Ketika Serdang begitu terik dan menenangkan

Comments

Post a Comment

haii Tiada kesan tanpa komentarmu

* Just click on the pic and copas into box comment for using the emoticon

Popular posts from this blog

Mudik...!!

What's the meaning of Jilbab