Indahnya Kebersamaan (part 2)
Sudah hampir tiga tahun pada akhirnya perjuangan saya dan anak-anak menemani suami yang sedang study akan segera berakhir. Saatnya telah tiba untuk kembali ke tanah air setelah berbagai macam perjuangan dan pengorbanan yang dilakukan untuk bertahan hidup dinegara orang, hingga pada akhirnya menemui sebuah kehidupan yang mapan dan nyaman hidup dirantau harus disudahi juga pada akhirnya. Akhir tahun 2010 pun menjadi penanda bagi kami untuk kembali ke pangkuan ibu pertiwi.
Seolah flash back jika kembali mengingat tanggal kepulangan nanti akan kehidupan yang boleh dibilang tidak mudah bagi kami berada dinegara orang. Kerinduan, terkadang air mata selalu menyertai ketika menghadapi sebuah kondisi yang merengut berjuta perhatian dan perasaan yang membuat diri ini perih. Berbagai macam karakter orang yang unik dan aneh, hingga pada akhirnya justru menjadi sebagian dari kehidupan kami disini. Berat rasanya jika harus meninggalkannya, karena bagaimana pun Malaysia beserta isinya pernah menjadi bagian kehidupan kami selama hampir tiga tahun bagi saya.
Tidak mudah awalnya ketika kaki berpijak di negeri para Datuk ini. Bulan-bulan pertama banyak menemukan kerikil tajam yang membuat kaki ini berdarah. Tapi selalunya ada keyakinan dalam diri bahwa Allah, entah kenapa, dengan lembutnya telah menyiapkan sebuah kehidupan indah yang akan kami jalani kelak. Dan ya betul, semua terasa indah ketika sudah tiba waktunya. Setelah melalui berbagai macam ombak yang berusaha memecah komitmen, kami pun menemukan sebuah keluarga baru disini. Kehidupan yang kami perjuangkan dengan kaki dan tangan sendiri meski harus tertatih-tatih membuatnya berdiri kami pun pada akhirnya tenang hidup di negara ini.
Tak pernah sekali pun terlintas dalam pikiran jika suatu saat kelak akan hidup terpisah jauh dari sanak saudara, memulai kehidupan yang baru dan unik. Enggan tentunya ketika awal mula, memulai kehidupan itu. Meski pada dasarnya tidak mudah untuk bertahan, tapi itu semua mendewasakan kami dalam menghadapi kehidupan sosial yang sangat beragam, juga biduk rumah tangga yang perlahan kami bangun sebata demi sebata. Hingga mencapai titik justru kami malah menikmati dengan semua kesederhanaaan kehidupan kami disini.
Dan ketika semua terasa tenang dan mapan kami jalani, perjuangan itu pun harus segera diakhiri menata kembali kehidupan lama yang telah ditinggal sekian tahun untuk kembali dijalani. Meki mendapatkan berbagai macam tawaran yang menggiurkan untuk tetap berada disini, kami tetap sepakat walau bagaimana pun perjalanan kami disini telah menemui ujung. Kawan-kawan yang telah menjadi keluarga merupakan salah satu hal lainnya yang membuat kami berat meninggalkannya.
Meski negara tercinta seringnya dilanda masalah, bagaimanapun kami harus pulang juga pada akhirnya. Dimana saudara dan kawan tercinta di tanah air menanti kehadiran kami kembali. Dan pastinya akan selalu menanti pertemuan dengan kawan-kawan disini ketika di nusantara nanti. Hal tersebut pastinya menjadi sebuah penantian yang akan begitu terasa indah dan manis.

Suatu saat nanti.... semoga kebersamaan itu akan selalu terasa hangat dimana pun kita berada.
Serdang, 14 Desember 2010
1:19 PM
*Picture taken from here
Seolah flash back jika kembali mengingat tanggal kepulangan nanti akan kehidupan yang boleh dibilang tidak mudah bagi kami berada dinegara orang. Kerinduan, terkadang air mata selalu menyertai ketika menghadapi sebuah kondisi yang merengut berjuta perhatian dan perasaan yang membuat diri ini perih. Berbagai macam karakter orang yang unik dan aneh, hingga pada akhirnya justru menjadi sebagian dari kehidupan kami disini. Berat rasanya jika harus meninggalkannya, karena bagaimana pun Malaysia beserta isinya pernah menjadi bagian kehidupan kami selama hampir tiga tahun bagi saya.
Tidak mudah awalnya ketika kaki berpijak di negeri para Datuk ini. Bulan-bulan pertama banyak menemukan kerikil tajam yang membuat kaki ini berdarah. Tapi selalunya ada keyakinan dalam diri bahwa Allah, entah kenapa, dengan lembutnya telah menyiapkan sebuah kehidupan indah yang akan kami jalani kelak. Dan ya betul, semua terasa indah ketika sudah tiba waktunya. Setelah melalui berbagai macam ombak yang berusaha memecah komitmen, kami pun menemukan sebuah keluarga baru disini. Kehidupan yang kami perjuangkan dengan kaki dan tangan sendiri meski harus tertatih-tatih membuatnya berdiri kami pun pada akhirnya tenang hidup di negara ini.
Tak pernah sekali pun terlintas dalam pikiran jika suatu saat kelak akan hidup terpisah jauh dari sanak saudara, memulai kehidupan yang baru dan unik. Enggan tentunya ketika awal mula, memulai kehidupan itu. Meski pada dasarnya tidak mudah untuk bertahan, tapi itu semua mendewasakan kami dalam menghadapi kehidupan sosial yang sangat beragam, juga biduk rumah tangga yang perlahan kami bangun sebata demi sebata. Hingga mencapai titik justru kami malah menikmati dengan semua kesederhanaaan kehidupan kami disini.
Dan ketika semua terasa tenang dan mapan kami jalani, perjuangan itu pun harus segera diakhiri menata kembali kehidupan lama yang telah ditinggal sekian tahun untuk kembali dijalani. Meki mendapatkan berbagai macam tawaran yang menggiurkan untuk tetap berada disini, kami tetap sepakat walau bagaimana pun perjalanan kami disini telah menemui ujung. Kawan-kawan yang telah menjadi keluarga merupakan salah satu hal lainnya yang membuat kami berat meninggalkannya.
Meski negara tercinta seringnya dilanda masalah, bagaimanapun kami harus pulang juga pada akhirnya. Dimana saudara dan kawan tercinta di tanah air menanti kehadiran kami kembali. Dan pastinya akan selalu menanti pertemuan dengan kawan-kawan disini ketika di nusantara nanti. Hal tersebut pastinya menjadi sebuah penantian yang akan begitu terasa indah dan manis.
Suatu saat nanti.... semoga kebersamaan itu akan selalu terasa hangat dimana pun kita berada.
Serdang, 14 Desember 2010
1:19 PM
*Picture taken from here
Comments
Post a Comment
haii Tiada kesan tanpa komentarmu
* Just click on the pic and copas into box comment for using the emoticon