Bisikan Cinta Sang Angin

Kenapa harus mengingat pekatnya
Ketika tiupan mesranya menyilaukan mata
Hingga kelembutan itu menjadikan hati lepas dari raga
Dan membuatnya menari terus dengan riang gembira

Ingatkah ketika hembusan dingin itu
Menyejukkan panas yang semakin membara?
Kemudian membelai lembut wajah
Ketika ia berbisik halus akan kecintaannya

Setiap akal kembali segar
Setelah lelap diperaduan
Kenapa harus kembali hitam yang terekam?

Tak ingat kah engkau dengan berjuta perhatiannya?
Berjuta kebaikannya
Berjuta kelembutannya
Berjuta kasih sayangnya

Atau akan hangat belaiannya
Harum pelukannya
Lembut ciumannya
Beserta kata-kata cintanya yang tak pernah bosan diumbar
Hanya karena ingin bersaing dengan bermilyar-milyar bintang dilangit

Bukan kah tiupan mesra itu telah kembali hadir
Ketika gelombang besar pernah menghantam
Dan menghilangkannya untuk seketika
Seakan tersesat diantara ombak besar

Tapi ia kembali pada akhirnya
Senyum dan tatapan lembut itu telah kembali
Untuk ditelusuri setiap ia terlelap dengan suara indahnya
Yang hanya kepada engkau seorang saja ia perdengarkan

Sudahi saja semua episode kelam itu
Meski mungkin suatu saat akan kembali hadir
Dengan berjuta bentuk dan rupa

Nikmati setiap kehangatannya
Syukuri apa yang telah ia hadirkan

Ketika Angin asyik membisikkan cintanya
Hadirkan senyum mu yang paling indah
Meski hati mu telah bergaris


Bandung, 12 April 2011
11:18 PM


*Gambar saya curi dari google. Sialnya ini photo udah lama ngendon di Laptop, jadi enggak tahu link tepatnya dimana saya nyomot. Pastinya photo ini punya orang laen, not mines ...


Comments

Post a Comment

haii Tiada kesan tanpa komentarmu

* Just click on the pic and copas into box comment for using the emoticon

Popular posts from this blog

What's the meaning of Jilbab

Buku Antalogi Pertama Saya