Allah Gak Ada di Palestina?
Melihat peristiwa yang terjadi saat ini di lautan Palestina membuat diri ini geram dan marah campur aduk menjadi satu. Kesal karena sepertinya ketika hampir sebagian dunia mengutuk serangan yang dilakukan kaum Yahudi, tapinya tetap aja mereka cuek beybeh ajeh.
Parahnya selalu saja ada dalih yang mereka kemukakan untuk menutupi kebobrokan yang telah mereka lakukan. Seolah flash back kembali ke masa daerah Gaza dibombardir habis-habisan oleh Yahudi, tapi seolah dunia ini tak berdaya melihat kekejaman yang terjadi didepan mata. Respon yang sangat berbeda sekali ketika WTC diserang, semua dunia bersimpati dan berduka. Tapi ketika Palestina yang berdarah sekian puluh tahun, dunia seakan tuli dan buta.
Baru kemarin-kemarin ini kami menerima imel tentang "Gaza tidak membutuhkan mu" kemudian berdoa, semoga Allah melindungi mereka. Dan ternyata besoknya terdengar kabar jika salah satu kapal yang ditumpangi oleh orang Indonesia diserang oleh pihak Yahudi, dengan jumlah korban yang tewas tidak sedikit. Padahal mereka membawa misi kemanusiaan, bukannya hendak menyerang Yahudi.
Berdoa, ya sepertinya yang bisa dilakukan saat ini adalah berdoa. Doa adalah salah satu senjatanya orang muslim bukan? Jika ummat Islam serentak berdoa, akan terasa sekali kedahsyatan doa ini.
Atau melakukan boykot? Kita off bareng-bareng dari facebook? Mengingat facebook ini yang buat adalah orang Yahudi? Atau justru kita memanfaatkan fasilitas yang mereka buat untuk menghancurkan Yahudi itu sendiri?
Jika melihat kembali kebiadan orang Yahudi ini, jadi teringat kembali percakapan saya dengan si sulung. Dulu ketika konflik antara Palestina dan Israel lagi ramai-ramainya, Zharfan tak luput mengomentarinya. Entah apa yang diceritakan gurunya di sekolah tentang konflik ini, pastinya jika di tv dia lihat berita seputar Palestina, meski sekedar penggalangan dana dengan gambar beberapa anak yang terluka pasti langsung komentar atau bertanya. "Ummi jangan lagi minum kopi itu ya?" sambil nunjuk ke Nescafe. Wah sudah diajarin boykot neh anak segede ini? Ngerti apa engga coba dengan apa yang diomongkannya itu? Kalau ditanya kenapa, cuman bilang "Cikgu cakap begitu" Yahh, kalau gurunya ngomong apa pasti cepet nempelnya.
Atau pertanyaan seperti "Kenapa si orang Yahudi jahat nembakin anak-anak Palestina?" atau pertanyaan yang benar-benar membuat saya terhenyak "Ummi, emang Allah gak ada di Palestina ya? kok gak nolong orang-orang Palestina sih?" Pertanyaan yang membuat saya termenung sekian lama. Benarkah, apakah Allah tidak ada dibumi Palestina? Saya hanya bisa tersenyum menatapnya "Allah justru sangat sayang sama orang di Palestina Kang, jadinya Allah membuka jalan yang luas bagi orang Palestina untuk mati syahid" Bukan jawaban yang mudah sebenarnya untuk dia serap. "Jadi harus berdarah-darah begitu ya biar mati syahid?" Saat ini sebetulnya saya mulai mencoba untuk menahan air yang mulai menyeruak disudut mata "Banyak jalan untuk mati syahid Kang, ya engga harus berdarah-darah"
Sampai akhirnya Akang terdiam, terangguk-angguk mencoba menyerap apa yang baru dia terima. Suatu saat nanti anakku, akan tiba saatnya untuk kau fahami. Hal-hal yang terkadang kami orang dewasa pun memerlukan waktu sekian lama untuk menerima berjuta misteri yang Allah sebar disekeliling kita.
*Al-fatihah untuk mereka yang saat ini sedang berjuang di lautan Palestina. Allahuakbar!!!!
Coretan dipagi hari
Serdang, 1 Juni 2010
10:25 AM
Parahnya selalu saja ada dalih yang mereka kemukakan untuk menutupi kebobrokan yang telah mereka lakukan. Seolah flash back kembali ke masa daerah Gaza dibombardir habis-habisan oleh Yahudi, tapi seolah dunia ini tak berdaya melihat kekejaman yang terjadi didepan mata. Respon yang sangat berbeda sekali ketika WTC diserang, semua dunia bersimpati dan berduka. Tapi ketika Palestina yang berdarah sekian puluh tahun, dunia seakan tuli dan buta.
Baru kemarin-kemarin ini kami menerima imel tentang "Gaza tidak membutuhkan mu" kemudian berdoa, semoga Allah melindungi mereka. Dan ternyata besoknya terdengar kabar jika salah satu kapal yang ditumpangi oleh orang Indonesia diserang oleh pihak Yahudi, dengan jumlah korban yang tewas tidak sedikit. Padahal mereka membawa misi kemanusiaan, bukannya hendak menyerang Yahudi.
Berdoa, ya sepertinya yang bisa dilakukan saat ini adalah berdoa. Doa adalah salah satu senjatanya orang muslim bukan? Jika ummat Islam serentak berdoa, akan terasa sekali kedahsyatan doa ini.
Jika melihat kembali kebiadan orang Yahudi ini, jadi teringat kembali percakapan saya dengan si sulung. Dulu ketika konflik antara Palestina dan Israel lagi ramai-ramainya, Zharfan tak luput mengomentarinya. Entah apa yang diceritakan gurunya di sekolah tentang konflik ini, pastinya jika di tv dia lihat berita seputar Palestina, meski sekedar penggalangan dana dengan gambar beberapa anak yang terluka pasti langsung komentar atau bertanya. "Ummi jangan lagi minum kopi itu ya?" sambil nunjuk ke Nescafe. Wah sudah diajarin boykot neh anak segede ini? Ngerti apa engga coba dengan apa yang diomongkannya itu? Kalau ditanya kenapa, cuman bilang "Cikgu cakap begitu" Yahh, kalau gurunya ngomong apa pasti cepet nempelnya.
Atau pertanyaan seperti "Kenapa si orang Yahudi jahat nembakin anak-anak Palestina?" atau pertanyaan yang benar-benar membuat saya terhenyak "Ummi, emang Allah gak ada di Palestina ya? kok gak nolong orang-orang Palestina sih?" Pertanyaan yang membuat saya termenung sekian lama. Benarkah, apakah Allah tidak ada dibumi Palestina? Saya hanya bisa tersenyum menatapnya "Allah justru sangat sayang sama orang di Palestina Kang, jadinya Allah membuka jalan yang luas bagi orang Palestina untuk mati syahid" Bukan jawaban yang mudah sebenarnya untuk dia serap. "Jadi harus berdarah-darah begitu ya biar mati syahid?" Saat ini sebetulnya saya mulai mencoba untuk menahan air yang mulai menyeruak disudut mata "Banyak jalan untuk mati syahid Kang, ya engga harus berdarah-darah"
Sampai akhirnya Akang terdiam, terangguk-angguk mencoba menyerap apa yang baru dia terima. Suatu saat nanti anakku, akan tiba saatnya untuk kau fahami. Hal-hal yang terkadang kami orang dewasa pun memerlukan waktu sekian lama untuk menerima berjuta misteri yang Allah sebar disekeliling kita.
*Al-fatihah untuk mereka yang saat ini sedang berjuang di lautan Palestina. Allahuakbar!!!!
Coretan dipagi hari
Serdang, 1 Juni 2010
10:25 AM
Comments
Post a Comment
haii Tiada kesan tanpa komentarmu
* Just click on the pic and copas into box comment for using the emoticon