Behind The Scene Si Pemburu Lomba
Tulisan ini bukan tentang sebuah film apalagi sinetron (engga banged deh), hanya ingin mengisahkan seseorang yang akhir-akhir ini begitu semangat sekali mengikuti berbagai kuis ataupun lomba. Kita panggil saja dia Lebah ya? (penyamaran yang percuma sepertinya
)
Berawal dari ketenangannya dalam bermukim di sebuah rumah bernama eMPe dan sebuah situs bernama "Buku Seribu Wajah", Sang Lebah merindukan sebuah gerakan baru dalam rutinitas seharian dalam menulis. Engga nulis yang hebat-hebat kok, belum saatnya, hobinya sih nulis status atau menulisi sesuatu di status orang atau tulisan orang. Yang penting Menulis! Begitu keyakinannya.
Dan Sang Pencipta sepertinya memang begitu menyayanginya, amiiiin ya Allah
, bertemulah Sang Lebah dengan seseorang di eMPeh yang mengadakan sebuah kuis menulis. Tema yang dilombakan sederhana saja waktu itu, termasuk hadiahnya, "hanya" sebuah buku. Tapi bagi sang Lebah, buku mengandung beribu makna didalamnya. Tanpa berpikir panjang, akhirnya diikutilah lomba itu, yang ternyata sebagai pintu pertama yang dibukanya menuju berjuta lomba yang akan ditemuinya kelak.
Untuk kuis pertamanya ini, seolah menunggu hasil ujian dari sang guru yang baik hati, dengan seribu prasangka baik bahwa sang Lebah pasti menang, keluarlah pengumuman pemenangnya. Dengan hasil.... Si Lebah kalah
. Bukan kalah sih, tepatnya kemenangan yang tertunda. Menulis begitu hanya ingin menghibur hati si Lebah aja, padahal yang sebenarnya dirasakan sih kecewa, gendok juga. Kepedean yang berlebihan. Sombong mungkin kah? Merasa diri hebat? Ooppss... naudzubillah, semoga tidak.
Pukulan pertama begitu menggoda, begitu lah kiranya perumpamaan kekalahan itu. Ada sesuatu sensasi aneh yang mulai dirasakan Lebah. Penasaran bo!!! Kok bisa kalah ya? Setiap orang kan punya persepsi berbeda-beda, kecenderungan yang tak sama. So, termasuk sang juri lomba tersebut. Tulisannya si Lebah engga jelek-jelek amat kok, minimal masih bisa dibaca dan disukai oleh mereka para fansnya (jiahahaha... yang ini ngarang dikit biar seru
) Jadilah, sang Lebah mulai mencari-cari informasi dimana kiranya bisa menemukan perlombaan semacamnya.
Ketika orang-orang mulai mengajak memboikot situsnya, tetapi di situs "Buku Seribu Wajah" lah sang Lebah mulai menemukan informasinya. Begitu banyak lomba yang diadakan. Dari hadiah uang sekian rupiah, netbook dan si Berry Hitam. Bahkan sampai penawaran bikin buku bareng-bareng, antalogi istilah kerennya. Tawaran menarik yang rugi amir jika dilewatkan. Dan dimulailah perjalanan sang Lebah menjadi Sang Pemburu Lomba.
Dari yang mencari komen dan jempol sebanyak-banyaknya, sampai yang harus mentag kawan-kawan yang lain untuk diajak juga lomba tersebut. Berbagai persyaratan yang unik dan menantang tentunya mempunyai daya tarik tersendiri buatnya.
Dari sekian lomba yang telah diikutinya, satu persatu mulai memasuki pengumuman pemenang. Tak ada lagi rasa percaya diri yang muncul dalam dirinya, karena melihat yang lain tak kalah hebatnya dalam menulis. Tapi pengharapan itu selalu saja tak bisa dibendung. Dan yaaah.... belum ada satu pun dari lomba itu mau memuat nama sang Lebah didalamnya
. Dalam hari yang bersamaan atau selisih sekian hari pengumuman dikeluarkan, berasa dipukul bertubi-tubi sang Lebah membaca pengumuman itu.
Berasa seperti Yu Shin Rang yang dipukul habis-habisan oleh Chil Suk dalam mendapatkan posisi sebagai ketua kelompok elit Hwa Rang. Atau seperti Mike Tyson yang diseruduk kemudian disudutkan dan ditonjok habis-habisan oleh Holyfield. Pengennya sih ikut-ikutan gigit kuping kayak Mike Tyson saking gemesnya, sayangnya sang lomba ini tak ada kuping yang boleh digigit jadinya yaaa..... gigit jari deh
.
Melihat kondisi seperti ini pun, mulailah bergulir kata semangat yang datang dari orang-orang yang menyanginya (ughhh... seneng banged deh jadi si Lebah
)
"Madjoe Teoreeoossss, pantjang moendoer!!!!" Begitu kata sang kekasihnya
"Hasil bukan suatu tujuan, tapi cita-cita untuk melakukan sesuatu. Selama fokus kepada cita-cita, latihan dan ikut perlombaan dengan baik berarti kesuksesan telah kita capai." Begitu kata pamannya tercinta
"Tetap Semangat!! Berusaha terus!!!" Kata kawan-kawan baiknya.
"Pasti bisa, go Lebah go!!!" Berasa ikutan Indonesian Idol deh kalau baca komen ini (Begitu kata Lebah
)
Pastinya bohong jika si Lebah bilang "Aku baik baik sajaaaa....." ada kesedihan, kekecewaan jika melihat namanya belum tercantum. Mungkinkah ada sesuatu yang lebih besar menantinya disana? Atau kah Tuhan ingin membersihkan diri si Lebah dari segala niat yang kotor hingga suatu saat layak masuk didalam senarai nama-nama pemenang? Atau justru keberhasilan telah dicapai ketika terus maju dalam menghadapi berbagai tantangan?
*Hiks... belum bisa mikir neh... masih mempersiapkan diri menuju kompetisi berikutnya...*
Curhat dimalam hari
Serdang, 21 May 2010
2:32 AM
Berawal dari ketenangannya dalam bermukim di sebuah rumah bernama eMPe dan sebuah situs bernama "Buku Seribu Wajah", Sang Lebah merindukan sebuah gerakan baru dalam rutinitas seharian dalam menulis. Engga nulis yang hebat-hebat kok, belum saatnya, hobinya sih nulis status atau menulisi sesuatu di status orang atau tulisan orang. Yang penting Menulis! Begitu keyakinannya.
Dan Sang Pencipta sepertinya memang begitu menyayanginya, amiiiin ya Allah
Untuk kuis pertamanya ini, seolah menunggu hasil ujian dari sang guru yang baik hati, dengan seribu prasangka baik bahwa sang Lebah pasti menang, keluarlah pengumuman pemenangnya. Dengan hasil.... Si Lebah kalah
Pukulan pertama begitu menggoda, begitu lah kiranya perumpamaan kekalahan itu. Ada sesuatu sensasi aneh yang mulai dirasakan Lebah. Penasaran bo!!! Kok bisa kalah ya? Setiap orang kan punya persepsi berbeda-beda, kecenderungan yang tak sama. So, termasuk sang juri lomba tersebut. Tulisannya si Lebah engga jelek-jelek amat kok, minimal masih bisa dibaca dan disukai oleh mereka para fansnya (jiahahaha... yang ini ngarang dikit biar seru
Dari yang mencari komen dan jempol sebanyak-banyaknya, sampai yang harus mentag kawan-kawan yang lain untuk diajak juga lomba tersebut. Berbagai persyaratan yang unik dan menantang tentunya mempunyai daya tarik tersendiri buatnya.
Dari sekian lomba yang telah diikutinya, satu persatu mulai memasuki pengumuman pemenang. Tak ada lagi rasa percaya diri yang muncul dalam dirinya, karena melihat yang lain tak kalah hebatnya dalam menulis. Tapi pengharapan itu selalu saja tak bisa dibendung. Dan yaaah.... belum ada satu pun dari lomba itu mau memuat nama sang Lebah didalamnya
Berasa seperti Yu Shin Rang yang dipukul habis-habisan oleh Chil Suk dalam mendapatkan posisi sebagai ketua kelompok elit Hwa Rang. Atau seperti Mike Tyson yang diseruduk kemudian disudutkan dan ditonjok habis-habisan oleh Holyfield. Pengennya sih ikut-ikutan gigit kuping kayak Mike Tyson saking gemesnya, sayangnya sang lomba ini tak ada kuping yang boleh digigit jadinya yaaa..... gigit jari deh
Melihat kondisi seperti ini pun, mulailah bergulir kata semangat yang datang dari orang-orang yang menyanginya (ughhh... seneng banged deh jadi si Lebah
"Madjoe Teoreeoossss, pantjang moendoer!!!!" Begitu kata sang kekasihnya
"Hasil bukan suatu tujuan, tapi cita-cita untuk melakukan sesuatu. Selama fokus kepada cita-cita, latihan dan ikut perlombaan dengan baik berarti kesuksesan telah kita capai." Begitu kata pamannya tercinta
"Tetap Semangat!! Berusaha terus!!!" Kata kawan-kawan baiknya.
"Pasti bisa, go Lebah go!!!" Berasa ikutan Indonesian Idol deh kalau baca komen ini (Begitu kata Lebah
Pastinya bohong jika si Lebah bilang "Aku baik baik sajaaaa....." ada kesedihan, kekecewaan jika melihat namanya belum tercantum. Mungkinkah ada sesuatu yang lebih besar menantinya disana? Atau kah Tuhan ingin membersihkan diri si Lebah dari segala niat yang kotor hingga suatu saat layak masuk didalam senarai nama-nama pemenang? Atau justru keberhasilan telah dicapai ketika terus maju dalam menghadapi berbagai tantangan?
*Hiks... belum bisa mikir neh... masih mempersiapkan diri menuju kompetisi berikutnya...*
Curhat dimalam hari
Serdang, 21 May 2010
2:32 AM
Comments
Post a Comment
haii Tiada kesan tanpa komentarmu
* Just click on the pic and copas into box comment for using the emoticon