Janji Oh Janji...

Miss X: "Eh, nanti aku anter deh. Kasian kan dirimu kudu jalan kaki bareng anak-anak. Mobil ku kosong ini, ya?" (perjanjian pertama)

Yang menjanjikan tidak kunjung datang. Miss Dijanjikan akhirnya naek angkot....

Miss X: "Nanti ku bawakan barangnya, gak usah beli kan mahal tu barangnya. Lumayan kan kalo pake punya saya pengiritan uang kas keluarga" (perjanjian kedua)

Yang menjanjikan adem ayem. Miss Dijanjikan harap-harap cemas dan akhirnya terpaksa membeli barang yang dimaksud.

Miss X: "Tempatnya itu asek banged buat kita jalan-jalan. Apalagi sama keluarga. Nanti aku ajak deh. Malem minggu aku telpon ya? Buat janjian. (Perjanjian ketiga)

Yang menjanjikan udah ke Timbuktu kayaknya. Miss Dijanjikan tidak pernah menerima telponnya sama sekali.

Miss X: "Tuh kan apa ku bilang, cape dirimu jalan kaki terus. Nanti ku ajari naek sepeda aja ya?" (perjanjian keempat)

Krik...krik...krik...krik....krik....krik....(suara tokek! Saking keselnya yang ngetik..)

Miss X: "Besok aku buatkan makanannya, gak usah beli konsumsinya, kasian kan sama yang lainnya" (perjanjian kelima)

Ngeong....ngeong....ngeong....ngeong....(suara emergency atau suara kucing?)

Miss X: "Wiken kayanya gak ada kegiatan, nanti saya maen ke rumah ya? Sekalian saya bawain barang yang waktu itu mau saya pinjemin loooww!" (perjanjian yang kagak ada bedanya sama perjanjian Hudaibiyah neh namanya)

Pepatah bilang "Janji adalah Hutang" Kalo di kurskan ke mata uang dollar, kayaknya bakalan kaya tu si Miss. Dijanjikan menuggu pembayaran hutang
sang Miss X.


Serdang, 26 Januari 2010

17:25 PM

Comments

Post a Comment

haii Tiada kesan tanpa komentarmu

* Just click on the pic and copas into box comment for using the emoticon

Popular posts from this blog

Mudik...!!

What's the meaning of Jilbab