Ketika Garuda Di Dada
Masih ingat dengan celoteh anak, dua malaikat saya dirumah tentang rasa nasionalisme dan beberapa PR serta mata pelajaran yang kami kemas dan ajarkan kepada mereka sedemikian rupa agar mereka tidak jenuh? Untuk lebih jelasnya silahkan klik Disini dan Disini
Well, tentang rasa cinta mereka terhadap tanah air semakin menggebu-gebu, bukan apa oleh-oleh kemarin mudik adalah mereka semakin enggan untuk kembali ke Malaysia, dan ingin tetap tinggal disana. Setelah dibujuk rayu kalau kami tidak akan lama lagi tinggal di Malaysia dan akan segera pulang ke Indonesia lagi, mereka pun akhirnya luluh dan mau kembali kemari. Tentunya dengan linangan air mata sepanjang jalan kenangan. Apalagi si sulung, cintanya akan lemburnya Bandung semakin kuat terpatri.
Bahasa? Mereka sudah sering menggunakan bahasa Indonesia dibanding bahasa Melayu. Bahasa Sunda? Atau bahasa Inggris? Yang sulung masih okeh, karena faktor tambahan bimbingan disekolahnya dia sudah bisa membedakan beberapa kosa kata antara, Bahasa Melayu, Inggris dan Indonesia.
Akang: "Oh... this is Abi tie..."
Neng: Masih mencoba mencerna
Akang: Masih berceloteh "Ummi, Abi jarang pakai dasi sekarang ya?"
Ummi: Sambil sibuk setrika baju "Yaa... lagi gak ada conference aja Kang"
Beberapa detik kemudian...
Neng: "UMMMIIIII!!!! Akang bilang taaiiiiiiii!!!"
Akang: "Noooo!!...tiiiiieeeee... dasiiiiii...."
Neng: "Tuh kaann....Akang ngomong jorok!!!"
Akang: "Engggaaaakkk!!!!"
Sebelum meletus perang dunia kedua...
Ummi: "Okeh...kemari kalian berdua.. peluk Ummi" Sambil gak kuat pengen ngakak....
Dan penggunaan bahasa Si bungsu? Ummhh... let's see, inilah hasil terakhir percakapan yang sedikit-sedikit saya ajarkan.
Ummi: (berbicara dalam 3 bahasa dalam waktu yang berbeda tentunya)
"Neng, tolong nyalakan lampunya"
"Neng, turn on the light please..."
"Neng, punten panghurungkeun lampu na..."
Dan inilah hasil rangkuman dari ketiganya, keluar ketika ada salah satu anak kawan yang terbiasa berbicara bahasa Inggris dalam kesehariannya
Neng: "Hei, hurungkin lampunya.... pliissss....Boleh tak???" Dengan kalimat diakhiri bahasa Melayu.
Bagaimana dengan lagu-lagu kebangsaan Indonesia? Yang seringnya memang saya menyalakan lagu-lagu ini dalam winamp diselingi lagu-lagu pop dari tanah air tercinta. Inilah dia hasilnya...
Yang keluar dari mulut Akang...
Akang: "Susis.... oooo susiiiiisss..."
Sedang Neng...
Neng: "Ummi...prikitiw!!!"
Dan Ummi pun terbengong-bengong...
Ummi: "Heh??? Apaaah?"
Akang: "Isshh...tenang Ummi.... apapun yang terjadi coz' epriting gona bi owkeeeeh" (ala Bondan Prakoso)
Ummi: ".............."
Melihat Umminya tanpa kata...
Akang: "Ya Sudah lah...."
Masih ala si Mr. Bondan... sambil pergi berlalu...
Haaa... okeh at least kalian benar-benar lebih cintah Endonesah....
Serdang, 22 oktober 2010
5:53 PM
* Senja hari...while Mr.Bondan with "Ya..sudah lah" mengalun tanpa henti...
Comments
Post a Comment
haii Tiada kesan tanpa komentarmu
* Just click on the pic and copas into box comment for using the emoticon