Kami Cinta Indonesia!!
Awal saya merasa lucu mendengar lagu-lagu itu berkumandang di seantero rumah, sampai suatu hari...
Akang: "Negaaarakuu.... Tanah Tumpahnya Darahkuu...!!"
Neng : "Rakyat Hiduup Bersatu dan Maajuuu...."
Ummi : "Indonesiaaaa...Tanah Air Kuuuuu....Tanah Tumpah Darah Kuuuu...!!"
Anak-anak langsung diem dengerin emaknya nyanyi, tak lama keluarlah komentar Si Kakak.
Akang: "Lagu apa itu Ummi?"
Ummi : "..............!!!!"
PR pertama bagi saya, mengenalkan lagu kebangsaan negara sendiri, Indonesia Raya.
Ada satu lagi yang membuat suasana rumah ramai juga tentang nuansa naisonalisme ini, yaitu B-A-H-A-S-A. Suka heboh kalau Akang sama Neng lagi main, dua-duanya pake bahasa Melayu. Hampir dua tahun tinggal disini, sudah dipastikan sudah fasih 100% anak saya menggunakan bahasa ini.
Akang: "Wah,... Neng tengok!! Seronoknyaaaa!!!"
Neng : "Iyaaa...seruuuu!! Naruto...kuat laaaahh"
Akang: "Bestnyaaaa!!"
Ummi jadi pendengar setia saja, tak lama kemudian...
Akang: "Ahh..Ummi tadi disekolah seru taw!! Ah, Akang tadi nak keluar kejap je, cakap ke cikgu. Cikgu jawab, tak payah maen kat luar, bahaya taw!"
Ummi : Garuk-garuk.... " Akang, bisa ngobrolnya pake bahasa Indonesia aja ya? Bingung Ummi dengernya"
Neng : "Ahh Ummi ni...dengar lah cakap Akang!"
Akang: "Heemm....boleh lah, jadi Ummi faham tak cakap Akang tadi?"
Ummi : "Itu masih bahasa Melayu. Coba pake bahasa Indonesia?"
Akang: Diem dulu... "Ummi...ngerti kan yang Akang bilang tadi?"
Ummi : "Naahh, gitu donk! Coba cerita ulang pake bahasa Indonesia?"
Neng : "ummi ni..tak seronok lahh!!"
Akhirnya saya mengeluarkan peraturan baru. Dirumah, terutama jika ngobrol dengan saya harus menggunakan bahasa Indonesia. Alhamdulillah anak-anak faham. Lama-lama melihat situasi ini, abinya menambah aturan baru. Belajar kembali bahasa Sunda.
Pastinya tugas yang cukup membingungkan anak-anak. Akang masih oke dengan bahasa Sunda. Neng? Cukup keras kepala juga dengan bahasa Melayunya. Bahasa sunda?? Well, cukup sulit juga.
Abi : "Akang, cobi pangnyandakkeun jeruk di kulkas kanggo Abi"
(Akang, tolong ambilkan jeruk di kulkas buat Abi)
Akang: "Okeh, bentar yaa..... ini Abi."
Abi : "Nyariosna ngangge bahasa sunda atuh"
(Bicaranya pake bahasa Sunda donk)
Akang: Diem dulu... "Abi...ieu..jeruk naaa"
(Abi, ini jeruknya)
Abi : "Hatur nuhun Akang anak sholeh"
(Terima kasih Akang anak sholeh)
Akang: "Hehehe....sama-sama Abi" Langsung ngacir
Abi : "Eh...sami-sami Kang sanes sama-sama!!"
(Eh, sama-sama Kang bukan sama-sama)
Akang: Teriak dikejauhan "yaaaaa!!!"
Abi : "Eh..muhun kituuuu!!"
(Eh, iya gitu)
Akang: Datang mendekati abinya "Muhuuuuun..sami-sami Abiiiii!"
(Iya, sama-sama Abi)
Neng : "Hihihi...kasian Akang...bolak balik"
Abi : "Eh, Neng kadieu urang diajar nyarios Sunda"
(Eh, Neng kesini kita belajar bahasa Sunda)
Neng : "Gak mauu!!!!"
Untuk bahasa Inggris, karena disekolah ada beberapa mata pelajaran menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar. Boleh dibilang kami tidak menemukan kesulitan dalam mengajarkannya. Berbeda dengan bahasa sunda.
Begitulah jadinya suasana rumah kami. Ada beragam bahasa, dan bermacam-macam lagu kebangsaan didalamnya. Jadi jangan heran jika rumah kami suasana rumahnya campur aduk. Udah seringnya berantakan, ditambah PR-PR kami itu.
Terakhir ini, hasil dari saya melatih anak-anak bernyanyi-nyanyi ria adalah...
Neng : "Negaraaakuuuuu...."
Ummi : "Indonesiaa Tanah Airkuu..."
Akang: "Tanah Tumpah Daraaah Kuuuu!!!"
Neng : "Aaahhh...Ummi dan Akang tak seronokk laahhh....."
Serdang, 6 Desember 2010.
11:28 PM
Comments
Post a Comment
haii Tiada kesan tanpa komentarmu
* Just click on the pic and copas into box comment for using the emoticon