Posts

Showing posts from April, 2011

Sampaikan lah Meski Satu Ayat

Image
Sulit ternyata ya? Setelah mengalami sendiri, menyampaikan sebuah kebenaran merupakan tantangan tersendiri. Apalagi yang ingin kita ingatkan adalah mereka orang terdekat kita. Inginnya berdiam diri saja, membiarkan mereka berkubang dengan kehidupan yang sedang dijalaninya, sayangnya orang-orang ini begitu saya sayangi. apalgi saya ikut melihat mereka tumbuh dari ketika mereka masih bayi sampai sebesar sekarang ini. Berdiam diri malah menjadi siksaan ketika melihat mereka tetap saja asyik bertingkah seperti itu. Apa jadinya jika orang yang kita hadapi anak-anak berumur belasan, malah ada yang sudah berkepala dua. Umur yang seharusnya telah sadar dengan kehidupan mereka masing-masing. Ketika mencoba secara lembut menegurnya, cukup sedih juga membaca respon mereka. Kaget dengan perkataan yang mereka keluarkan. Seperti ini kah anak muda jaman sekarang? (merasa diri sudah tua...hiks) Jika melihat kondisi anak-anak labil ini, jadi keingetan terus sama anak-anak di rumah. Dua anak gadis sa...

Bisikan Cinta Sang Angin

Image
Kenapa harus mengingat pekatnya Ketika tiupan mesranya menyilaukan mata Hingga kelembutan itu menjadikan hati lepas dari raga Dan membuatnya menari terus dengan riang gembira Ingatkah ketika hembusan dingin itu Menyejukkan panas yang semakin membara? Kemudian membelai lembut wajah Ketika ia berbisik halus akan kecintaannya Setiap akal kembali segar Setelah lelap diperaduan Kenapa harus kembali hitam yang terekam? Tak ingat kah engkau dengan berjuta perhatiannya? Berjuta kebaikannya Berjuta kelembutannya Berjuta kasih sayangnya Atau akan hangat belaiannya Harum pelukannya Lembut ciumannya Beserta kata-kata cintanya yang tak pernah bosan diumbar Hanya karena ingin bersaing dengan bermilyar-milyar bintang dilangit Bukan kah tiupan mesra itu telah kembali hadir Ketika gelombang besar pernah menghantam Dan menghilangkannya untuk seketika Seakan tersesat diantara ombak besar Tapi ia kembali pada akhirnya Senyum dan tatapan lembut itu telah kembali Untuk ditelusuri setiap ia terlelap ...

Maut itu dekat, ya?

Image
Hari jum'at kemarin, siang bada jum'atan, tiba-tiba ada pengumuman dari masjid komplek rumah. Jika pengumuman sudah diawali dengan "Inna lillaahi wa inna ILAIHI raaji'uun ..." Selalunya terasa deg-degan dengan apa yang akan diberitahukan selanjutnya. Karena hampir sudah tahu dengan penduduk seluruh komplek, kami selalunya menghela nafas jika terdengar si Bapak A yang di RT 4 meninggal, atau si ibu X dari RT 1. Sampai kemarin hati ini mulai deg-degan ketika suara pengumuman mulai terdengar, yang entah kenapa dalam pikiran sudah menyebutkan satu nama, dan ternyata apa yang ditakuti terjadi. Bapak tetangga depan rumah meninggal. Meski memang sebelumnya kondisi tubuhnya sudah menurun karena penyakit, tetap saja kaget mendengar nama bapak itu disebut. Langsung teringat beberapa hari sebelumnya ketika masih melihatnya cukup segar bugar dan beraktifitas kembali. Atau ketika beliau terbiasa menyetir mobil sendirian dengan cucunya, melihatnya begitu menikmati kebersa...